All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: November 2017

IWA

Kamis, 09 November 2017

Inovasi Video Game Ibarat Pisau, Smkn Bermanfaat tp Menyimpan Bahaya Tersembunyi

     Video game, katanya itu istilah bahasa Inggris, kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia yang benar adalah permainan video atau gim video, tp kok lbh enakan nyebut video game ya, lebihh familiar dan menjual hehe.., karena jujur saja, bnyk bahasa Indonesia yg baku justru terlihat kaku dan ga familiar. Penggemar game sejati biasa disebut gamer, jika menggunakan kata baku masa jadi gimer, kan aneh hehe.. Kembali ke topik,  banyak orangtua dulu (biasa disebut generasi X, kelahiran sebelum 1981) berpendapat bahwa bermain video game adalah perbuatan anak kecil, sia-sia, buang-buang duit, dan hanya menghabiskan waktu tanpa ada manfaat sama sekali. Itu adalah pendapat yang sangat keliru. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan karakter generasi X yang agak gaptek, berpikiran kolot, dan otak kiri sentris. Kemudian pendapat generasi X disanggah oleh generasi Y (kelahiran 1981-1994) dan seterusnya justru membuktikan bahwa bermain video game (asalkan wajar, proporsional, dan disiplin waktu) justru memberikan manfaat yang tidak disadari. Bahkan, penerusnya, generasi Z (kelahiran 1995-2014), banyak yang bercita-cita menjadi pengusaha di bidang game, developer game, dan tester game. Mereka beralasan hal itulah passion mereka yang sesungguhnya. Di luar negeri, profesi yang berkaitan dengan game seperti tester game begitu dihargai dan digaji mahal layaknya gaji dirut kalau di sini. Mengapa bisa demikian? Karena dukungan pemerintah setempat sangat kuat dan pasarnya begitu menjanjikan. Ambil contoh negara maju yang merupakan salah satu produsen game terbesar di dunia, Jepang. Di sana, industri game-nya begitu besar seperti halnya otomotif. Hal ini didukung penuh oleh pemerintah setempat, sehingga wajar gaji mereka yang bekerja di industri game begitu menjanjikan. Bagaimana dengan di Indonesia? Industri game-nya masih skala UMKM, berjalan sendiri-sendiri, serta pemerintahnya seperti setengah-setengah untuk mengangkat industri game Indonesia dengan berbagai macam alasan (terutama anggaran yang bukan jadi prioritas). Sehingga, apa yang terjadi, mereka yang bekerja di industri ini ibarat pekerjaan part time saja, masih dipandang sebelah mata. Padahal, secara pasar sangat menjanjikan.


Gaji Tester Game di Luar Negeri bisa Mencapai...Rp. 500 juta/tahun. Sumber: jalantikus.com&tribunnews.com


     Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Max Planck Institute for Human Development dan Charite Medicine menyatakan bahwa video game secara langsung dapat memengaruhi struktur otak yang terlibat dalam proses saat bermain video game. Kalau istilah awam, bermain video game dapat meningkatkan kecerdasan otak kanan. Ketika kita disibukkan dengan sekolah, kuliah, dan rutinitas pekerjaan yang didominasi menggunakan otak kiri, tentunya perlu diseimbangkan otak kanannya. Orang yang bagus otak kiri dan kanannya cenderung sukses dan bahagia dalam hidupnya. Aktivitas otak kanan beragam jenisnya, bisa dengan bermusik, melukis, dan juga bermain video game. Apalagi video game zaman sekarang semakin canggih dan beragam jenisnya, sudah mengedepankan unsur gerakan tubuh (seperti pada Nintendo Wii dan Virtual Reality), sehingga bertambah lagi fungsinya sebagai sarana olahraga. Bahkan, bermain video game bisa menjadi solusi untuk pengobatan penyakit yang bermasalah pada memori. Penyakit degeneratif alzheimer yang penderitanya sering lupa, bisa ditingkatkan daya ingatnya dengan cara bermain video game. 
     Tapi, jika bermain video game berlebihan, sampai lupa waktu, makan, minum, ibadah, istirahat, an interaksi di dunia nyata, itu justru berbahaya bagi fisik, mental, dan perkembangan kepribadian. Sudah ada kejadian, ada seorang pemuda meninggal mendadak akibat bermain game online (yg baku gim online tp jd spt rancu) selama berjam-jam tanpa istirahat sama sekali.


Meninggal Mendadak Akibat Bermain Game Berlebihan. Sumber: jateng.tribunnews.com

     Tentunya ini pelajaran bahwa tubuh pun punya hak yang harus dipenuhi atau tubuh akan protes dengan caranya sendiri. Juga jangan sampai bermain game sampai melupakan interaksi dan pergaulan di dunia nyata. Intinya bijak bermain video game, sesuai proporsi (game dewasa jangan dimainkan oleh anak-anak ataupun orang dewasa jangan memainkan game anak-anak, ntar perilakunya jadi kekanak-kanakan hehe..). Jangan sampai penggunaan game justru jatuh ke tangan generasi micin, ntar tambah "cerdas" dan merugikan bangsa ini...
      Diupdate 21 Mei 2018 dan Dikutip dari Koran  Pikiran Rakyat 21 Mei 2018, bermain gim digital hakikatnya bkn hny utk sarana melampiaskan hobi atau refreshing semata (bkn pelarian mslh lho ya..), tp ada jg unsur kehendak berkuasa. Ya, menurut Nietsche, pemikir Jerman, mengatakan bhw hal yg paling hakiki dlm manusia adalah kehendak utk berkuasa (Penulis: Syarif Maulana, dgn jdl artikel Gim dan Kehendak untuk Berkuasa). Ada semacam kompetisi n kepuasan batin utk menundukkan lwn di sana, misal ketika bermain individu, ada rasa penasaran n puas ketika menundukkan lawan yg berupa komputer, tentunya disesuaikan dgn kemampuan. Kl gamer msh pemula ya lawannya mudah, tingkat sedang lawannya normal, n tingkat mahir lawannya sulit. Begitupun ketika mengajak teman nyata, bisa sbg lawan (duel), bs jg sbg kawan (kerja sama tim). Ketika mengajak teman nyata dirasa krg menantang, maka bermain gim online dengan melibatkan banyak teman di dunia maya. Sistemnya pun sama, bs sbg lawan (duel), maupun sbg kawan (kerja sama tim). Kedua hal tsb memunculkan keinginan utk berkuasa saya hrs lebih hebat dari lawan saya, ketika kerja sama tim pun, ada perasaan saya harus menjadi pemimpin, yg mengatur, n pemegang komando, sedangkan rekan setim harus nurut sama saya. Ada semacam kepuasan batin jika menjadi orang yg punya power, walaupun itu hanyalah gim. Jenis2 gim yg memungkinkan utk menumbuhkan sikap kehendak utk berkuasa biasanya adalah genre gim olahraga, perang, strategi, dan masih banyak lagi. Menurut sy, kehendak utk berkuasa itu sifat alamiah semua manusia, trmsk ketika bermain gim, tp itu semua hrs berada dlm koridor yg wajar, terdapat pengendalian diri dan emosi. Ingat, bermain gim itu hny sebatas fun saja, bkn utk nyari musuh. Begitupun jenis gimnya, jgn sampai malah mengajarkan kekerasan n merampok di dunia nyata. Jangankan anak kecil, org dewasa sj bs terinspirasi utk melakukan hal tsb.  Ibaratnnya, gim bs jg sarana cuci otak n hipnotis yg efektif, mending kl utk hal2 yg positif, kl negatif semua??

Gim utk Dewasa, tp Bnyk Org Dewasa jd Jahat krn Terinspirasi Gim tsb. Salah Siapa? Sumber: begawai.com
Utk itu, knp gim super keras spt Grand Theft Auto baiknya ditiadakan saja, krn lbh bnyk keburukan daripada kebaikannya. Sy perhatikan gim tsb hny utk usia dewasa, berlabel M (Mature), utk usia 17 thn ke ats, tp mnrt sy itu blm cukup, buktinya bnyk org dewasa berbuat jahat krn terinspirasi gim tsb. Tp terkadang ujg2nya duit, selama itu laku dijual, selama itu pula sah2 sj utk dilepas ke publik walaupun hrs mengenyampingkan tanggung jawab moral si produsen gim.
     Diupdate 20 Juli 2018: dampak negatif dari gim mobile online yg satu ini cenderung konyol, menyebabkan perceraian. Pernikahan yg sakral begitu mudahnya berakhir akibat masalah sepele, gim mobile online, yaitu akun gim mobile King of Glory milik suaminya dijual oleh sang istri. Akar masalahnya adalah gim tsb menyebabkan kecanduan dan jg miskomunikasi yg dibiarkan berlarut2. Berikut penjelasan lbh lengkapnya:
Sumber: Koran Pikiran Rakyat 20 Juli 2018
     Melihat fenomena tsb, k dpnnya hrsnya sih ada semacam lembaga independen internasional (krn gim2 ternama itu umumnya sdh mengglobal) utk menyaring gim2 tsb sblm dilepas ke publik (dibikin tim tester game dari berbagai disiplin ilmu). Hrs ditelaah jg segmentasinya, tingkat kekerasan, termasuk dampak psikologis spt kecanduan. Jgn sampai keberadaan gim2 tsb lbh banyak keburukannya daripada manfaatnya.
      Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:



Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan

Seringkali kita mendengar istilah manajemen yang merupakan salah satu jurusan perkuliahan di fakultas ekonomi, tapi kurang paham apa defini...