All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Agustus 2023

IWA

Jumat, 18 Agustus 2023

Manajemen Pengamanan Diri Sendiri (Part 1)

Ketika menonton berita di televisi maupun media sosial, kita merasa prihatin tindak kejahatan yang terjadi, khususnya di Indonesia semakin mengerikan saja. Bahkan, hanya persoalan sepele, orang mudah menganiaya dan menghilangkan nyawa oranglain. Belum lagi gangguan keamanan lainnya ketika kita sedang mencari rezeki atau menjaga barang berharga, entah itu kejahatan begal, berandal bermotor, perampok, dan sebagainya. Kejahatan muncul bukan hanya akibat desakan ekonomi dan pengangguran semata. Tapi ada juga faktor lain seperti dendam pribadi, ingin eksis, stres, depresi, dan ada kesempatan akibat lingkungan yang mendukung, seperti situasi sepi, kurangnya sistem keamanan, serta tetangga kiri kanan yang super cuek. Kehadiran aparat keamanan dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Masalahnya, rasio aparat keamanan dengan jumlah penduduk sangat tidak ideal. Di Indonesia, rasio polisi dengan masyarakat 1:700, idealnya 1:450. Perekrutan tenaga keamanan swasta seperti satpam dan pemanfaatan teknologi seperti alarm serta CCTV cukup membantu walau masih belum mencapai titik ideal. Untuk itu, menciptakan rasa aman  dapat dimulai dari diri sendiri dengan melakukan pencegahan sejak awal. Setiap warga hendaknya berusaha untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar (jangan terlalu cuek karena merasa bukan tanggung jawabnya atau urusan aparat keamanan). Belajar bela diri menjadi cara yang cukup efektif dan efisien untuk lebih percaya diri menghadapi gangguan keamanan walau tetap jangan gegabah. Jika kita tidak sanggup melawan suatu pelanggaran maupun kejahatan di depan mata, maka memviralkan sesuatu pelanggaran melalui media sosial dinilai lebih efektif daripada melawan langsung sebelum melaporkannya kepada pihak berwajib. Dengan catatan kamera HP harus bagus, cukup memori, dan baterai tidak cepat nge-drop hehe... Lalu, jangan lupa untuk memulai aktivitas dengan berdoa terlebih dahulu.


Kejahatan tidak melulu akibat desakan ekonomi atau sulit mendapatkan pekerjaan semata yang bisa berujung stres, depresi, dan frustasi, tapi bisa muncul akibat faktor-faktor lain, seperti:

1. Situasi sepi

2. Tetangga kiri kanan terlalu cuek dan sibuk dengan urusannya masing-masing

3. Kelengahan aparat keamanan yang terbatas jumlahnya

4. Kelengahan dalam mengamankan barang berharga

5. Kesempatan melihat calon korbannya terlihat lemah, panikan, sibuk, dan suka membawa barang berharga, bahkan cenderung suka pamer

6. Pelaku terjerat utang yang memberatkan (berbunga tinggi)

7. Akumulasi dendam pribadi 

8. Lingkungan pergaulan yang toksik, termasuk keluarga yang berantakan, mengakibatkan kejahatan seperti narkoba dan miras begitu mudah masuk

9. Hukuman yang ringan dengan keistimewaan lainnya untuk koruptor maupun penjahat kelas kakap misalnya menjadi munculnya bibit-bibit koruptor/penjahat kelas kakap baru

10. Tidak ada CCTV.


Kondisi keamanan yang aman dan kondusif akan membantu menumbuhkan perekonomian tentunya. Kepercayaan investor akan membaik pula. Ujung-ujungnya bisa membuka lapangan kerja baru. Tapi sebaliknya, jika kondisi keamanan buruk, maka investor akan kabur, pengangguran dan kemiskinan meningkat, ujung-ujungnya tingkat kejahatan semakin tinggi.


Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar, tapi di sisi lain tidak boleh curiga berlebihan maupun berburuk sangka. Seperti contoh kita boleh saja waspada terhadap orang yang berwajah seram dan bertato tapi tidak boleh langsung menghakimi orang tersebut jahat. Jangan juga mudah percaya sama orang yang baru kita kenal.


Berikut manajemen pengamanan diri sendiri:

1. Di rumah

- Memasang teralis yang kuat di jendela dan pintu rumah

- Memasang CCTV, apalagi jika rumah juga merupakan tempat usaha seperti warung

- Jika model garasi kendaraan terbuka, pastikan garasi terlindungi dan mudah dipantau satpam

- Beri kotak pengaman pada sekering listrik

- Mengunci pagar saat malam hari

- Lampu penerangan yang baik dan merata

- Rutin membersihkan halaman rumah. Jika dibiarkan kotor dan tidak terawat, maka bisa saja dianggap rumah kosong dan diincar penjahat. Di samping itu bisa menjadi sarang tikus dan ular

 Memelihara hewan yang cerewet dan memiliki tingkat agresivitas tinggi seperti anjing, burung beo, dan monyet cukup efektif membuat maling mengurungkan niatnya mencuri rumah

- Selalu ramah dan peduli terhadap tetangga (walau tetap hargai privasinya) akan berbalik terhadap kita. Mereka akan peduli juga terhadap sesuatu yang mencurigakan di sekitar rumah kita

- Memasang papan pengumuman (baiknya diketahui satpam dan RT) jika di depan rumah dipakai tempat nongkrong, parkir sembarangan, jualan seenaknya, nyampah, dan sebagainya

- Pastikan memiliki nomor telepon penting terbaru seperti tetangga terdekat, satpam, RT/RW setempat, polisi, PLN, pemadam kebakaran, puskesmas, rumah sakit, dan lainnya

- Waspadalah terhadap seseorang yang mengantar paket. Jangan biarkan mereka masuk ke dalam rumah. Periksa paket sebelum dibawa ke dalam rumah

- Jika ingin meninggalkan rumah dalam waktu yang lama, jangan lupa lapor satpam, tetangga terdekat, dan RT setempat. Berikan imbalan sebagai bentuk apresiasi. Pastikan sarana komunikasinya lancar. Jangan lupa menggunakan lampu sensor di samping dan teras rumah 

 - Jangan langsung percaya terhadap asisten rumah tangga yang baru dipekerjakan, apalagi harus langsung menjaga rumah dan mengasuh anak kecil sendirian. Perlu dicek attitude nya dengan menanyakan kepada orang-orang yang pernah mempekerjakannya atau setidaknya ada identitas serta jaminan jika berbuat keburukan. Lalu, menegur dengan sopan dan santun jika mereka melakukan kesalahan. Waspadalah tidak semua orang legowo mengakui kesalahannya. Ada yang tidak menerima dan bahkan pendendam. Hal ini juga berlaku saat merekrut pengasuh anak, perawat, satpam, tukang kebun, kuli bangunan, sampai sopir pribadi. Jika ditegur dengan baik-baik masih saja melakukan kesalahan, baiknya komunikasikan dengan penangung jawabnya. Jangan sekali-kali merendahkan oranglain dengan kata-kata kasar. Sekali lagi, ada tipe orang yang legowo dengan kesalahannya, ada yang sebaliknya, bahkan menyimpan dendam. Jika berniat untuk dipulangkan, baiknya saling memaafkan dan mendoakan 

- Jangan suka pamer foto/video rumah pribadi, apalagi terlihat jelas alamatnya berikut barang berharga, karena bisa jadi salah satu penontonnya adalah perampok spesialis rumah

- Waspada kejahatan gendam atau hipnotis jahat yang bisa menguras harta berharga di rumah. Pastikan pikiran jangan kosong, selalu waspada, dan berdoa jika menghadapi orang yang mencurigakan

- Jangan membuat steker listrik bertumpuk

- Minimalkan penggunaan listrik saat badai petir. Jika risiko sambaran tetap tinggi, pertimbangkan untuk memasang penangkal petir

- Pastikan alat untuk mengatasi kebakaran bisa berfungsi dengan baik dan bisa mengoperasikannya

- Waspada kebocoran gas. Jika itu terjadi, segera matikan kompor gas 

- Pastikan rumah juga aman bagi bayi, anak kecil, dan lansia:

a. Lantai kamar mandi misalnya gunakan jenis lantai kasar yang tidak licin

b. Jauhkan benda berbahaya dari jangkauan anak-anan

c. Lantai licin yang baru saja dipel bisa menjadi petaka bagi anak kecil yang senang berlarian. 

d. Bagi rumah yang memiliki tangga, pastikan anak maupun lansia berada dalam pengawasan

e. Lindungi sisi tajam mebel dengan kain tebal atau karet

f. Dispenser harus jauh dari jangkauan anak-anak 

g. Bagi yang memiliki bayi dan balita, pastikan memiliki tempat tidur yang dipagari dengan kuat.


2. Di kendaraan pribadi

- Patuhi aturan lalu lintas

- Berkendaralah dengan safety, seperti jaga jarak aman, tidak mengerem mendadak, tidak menggunakan bahu jalan untuk menyalip, dan memberikan tanda saat akan berbelok. Hal ini penting agar pengguna jalan lainnya ikut berhati-hati, tertib, dan untuk meminimalisir blind spot juga

- Tidak sering membunyikan klakson karena bisa menimbulkan respons negatif dari pengemudi yang tidak sabar 

- Rutin melakukan perawatan kendaraan secara berkala

- Jika bertemu pengendara agresif yang membahayakan kita, segera foto/videokan kendaraan berikut plat nomornya, syukur-syukur pengemudinya juga. Tinggal laporkan atau viralkan jika tidak ada itikad baik misal kabur setelah menyerempet mobil kita

- Mengemudi dalam keadaan sudah cukup istirahat, sehat jasmani dan rohani, mood yang baik, tidak dalam pengaruh obat, dan tidak mabuk

- Pastikan jendela mobil dalam keadaan tertutup tapi tetap terpenuhi saluran udaranya. Penggunaan kaca film sewajarnya (jangan terlalu gelap) diperlukan untuk keamanan dan privasi. Waspada jika ingin memberikan uang kepada pengemis dan pengamen, kaca hanya dibuka sedikit saja dan jangan dalam keadaan bermain HP atau sejenisnya

- Waspada kejahatan di tempat sepi. Biasanya penjahat akan melakukan sesuatu yang membuat mobil anda bermasalah. Jika sudah terjadi, usahakan mobil tetap melaju sampai berhenti di tempat yang ramai, kalau perlu di kantor polisi. Jika mobil tidak bisa melaju, jangan langsung keluar, hubungi orang terpercaya dan pihak keamanan sambil memberikan info lokasi jika posisi anda sedang tidak aman dan kendaraan bermasalah

- Jangan suka pamer foto/video kendaraan pribadi sampai terlihat plat nomornya berikut barang berharga lainnya, karena bisa menjadi incaran maling yang sedang survei di media sosial 

- Selalu menyediakan uang kecil (receh) untuk pak Ogah, pengamen, pengemis, dan tukang parkir. Niatkan memberi untuk sedekah terlepas dari perangai mereka (oknum) yang ada saja kurang beretika, bahkan keberadaan mereka pun tidak resmi 

- Waspada kejahatan begal motor di tempat sepi. Kondisi ini lebih menyulitkan dibandingkan mobil. Selalu membawa perlengkapan berkendara terbaik, termasuk helm berkualitas dan jaket tebal dapat melindungi dari serangan penjahat. Teriak atau membunyikan klakson dapat menarik perhatian massa. Jika masih tidak mempan juga, maka membawa dan menggunakan pepper spray dan alat setrum kejut menjadi pilihan terakhir. Tapi jika posisi kita semakin terpojok, lebih baik serahkan saja motornya, dan segera lapor polisi 

- Ketika sudah malam dan berada di tempat sepi bertemu dengan orang memelas yang meminta bantuan akibat motornya mogok, kita boleh curiga, menolak, dan langsung pergi, karena bisa jadi itu adalah komplotan begal. Sudah ada kasusnya akibat korban merasa iba, korban dibegal, dan terluka

- Waspada potensi kecelakaan di perlintasan kereta api. Medan magnet di sekitar rel akan semakin kuat jika akan kedatangan kereta dan itu bisa mengakibatkan mesin mati serta sulit dihidupkan. Lebih baik patuhi aturan jika pintu perlintasan kereta api mulai menutup jangan memaksakan diri untuk menerobos. Ketika memaksakan diri, di situlah potensi medan magnet menguat

- Simpan nomor penting seperti radio peduli lalu lintas, pos polisi, derek mobil, montir, dan pemadam kebakaran

- Jika kendaraan mogok, usahakan dipinggirkan terlebih dahulu. Pasang segitiga pengaman dengan jarak sekitar 4 meter dari belakang kendaraan untuk jalan biasa atau 100 meter jika di jalan tol. Segitiga pengaman sebagai penanda agar tidak tertabrak mobil lain dan memberitahu bahwa mobil bermasalah. Sebelum oranglain datang untuk membantu, amankan barang berharga selalu kunci pintu, jendela tertutup. Jika masalah tidak bisa diatasi sendiri, Jangan memercayai orang yang baru dikenal, segera hubungi montir langganan dan jasa mobil derek terpercaya 

- Balon gas dan rokok yang menyala bisa mengakibatkan jika berada di dalam mobil. Jadi, baiknya tidak disimpan di dalam mobil

- Alangkah baiknya jika kendaraan pribadi dilengkapi perangkat keamanan, seperti kunci ganda, alarm dan dashcam

- Terkadang kitanya yang sudah berhati-hati, tapi tetap bisa terkena kecelakaan akibat kecerobohan oranglain. Jadi, tetap waspada terhadap lingkungan sekitar dan selalu berdoa.


3. Di kendaraan umum

- Jangan membawa barang berharga yang bisa menarik perhatian orang

- Menggunakan pakaian yang pantas dan wajar

- Jangan mudah mengeluarkan HP untuk sekadar mengecek Whatsapp

- Waspada terhadap orang yang gerak geriknya mencurigakan, suka menggeser posisi badan 

- Jangan mudah akrab terhadap orang yang baru kita kenal

- Jangan menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak kita kenal

- Menyiapkan uang receh untuk pengamen atau pengemis. Terlepas mereka menipu atau tidak, menggunakan uang tersebut untuk kebaikan atau keburukan, itu urusan dengan Allah Swt. Setidaknya kita akan terhindar dari potensi gangguan keamanan, seperti pengamen atau pengemis yang mengamuk akibat tidak diberi. Sekali lagi, perangai buruk tersebut biarlah itu urusan dengan Allah Swt. Kita sebagai orang baik lebih  baik melakukan pencegahan dan itu bagian dari kebaikan, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga oranglain

 - Ketika akan keluar dari angkutan umum yang penuh dan berdesakan, selalu curiga dengan orang yang suka mendekatkan badannya ke badan kita, bisa jadi itu pencopet yang sedang merogoh saku kita

- Jika ragu suasana terminal apakah ramah atau tidak bagi pendatang baru, baiknya survei dulu, komunikasikan dengan orang yang tinggal di sana atau bepergian dengan orang yang hapal medan itu lebih baik.


4. Mengatasi bahaya narkoba

- Waspada terhadap lingkungan pergaulan dan lingkungan sekitar kita. Jika ada yang mencurigakan, segera lapor kemanan, RT, dan RW setempat

- Banyak kasus korban mulanya ditawari gratis narkoba oleh temannya, namun ketika sudah mencoba dan ketagihan maka selanjutnya harus membeli tak peduli darimana sumber uangnya. Ini awal mula kehancuran, karena bisa merembet ke keluarga dan tindak kejahatan lainnya. Orang yang sudah kecanduan narkoba akan sulit berpikir jernih dan cenderung nekat. Jadi, dari awal harus menolak dengan tegas

- Narkoba tidak hanya mengincar orang kaya saja, tapi juga orang miskin yang depresi. Para bandar narkoba meyakinkan bahwa dengan narkoba orang akan lebih berani, percaya diri, dan dihargai. Padahal itu hanya sesaat saja tapi jangka panjangnya sangat menyengsarakan

- Pendidikan moral dan agama menjadi kewajiban, bukan hanya di sekolah formal, tapi juga di lingkungan keluarga. Perlu ada teladan juga

- Upayakan berada di lingkungan orang-orang yang positif dan saling mendukung.


Sebuah kutipan bagus tentang pengamanan diri dari seorang A. Handoyo, Advisor di bidang jasa personal security, tentunya patut direnungkan dalam menghadapi kerasnya dunia ini dengan segala macam potensi gangguan keamanannya:

Ingatlah akan Allah Yang Maha Kuasa,

belajarlah dari pengalaman yang terjadi,

bila takut, jangan berani-berani

bila berani, jangan takut-takut

bila ragu-ragu, janganlah nekat!


Sumber: Buku Panduan Praktis 1001 Kiat Pengamanan Diri Sendiri (Self Security) karya A. Handoyo dan pendapat pribadi penulis.


Demikian artikel saya, silakan mampir juga ke blog saya yang kedua (tentang kesehatan dan kemanusiaan, full text english), ketiga (tentang masalah dan solusi kelistrikan), serta keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya: 

Timnas Indonesia U-23 Menorehkan Sejarah Baru di Piala Asia U-23 2024

Tim nasional (timnas) sepak bola putra Indonesia level kelompok umur under 23 years old (U-23) berhasil menciptakan sejarah baru di Piala As...