Disrupsi digital (perubahan besar-besaran menyesuaikan kebutuhan zaman akibat hadirnya teknologi digital) juga merambah sektor industri perbankan. Hal ini mendorong PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), salah satu bank milik pemerintah (Badan Usaha Milik Negara) terbesar di Indonesia, melakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan zaman agar memberi makna untuk Indonesia. Adapun transformasi digital yang dimaksud meliputi:
A. Layanan dan digitalisasi BRI untuk masyarakat
B. Usia BRI yang mencapai 128 tahun semakin tumbuh hebat dan kuat
C. BRI sebagai ESG (Enviroment, Social, and Governance Corporate) Initiative di Indonesia
D. BRI memberdayakan Ultra Mikro dan UMKM Indonesia
E. Leadership & Transformation BRI.
Artikel ini akan lebih difokuskan ke poin A, yaitu layanan dan digitalisasi BRI untuk masyarakat🙏.
A. Layanan dan Digitalisasi BRI untuk Masyarakat
BRI terus meningkatkan layanan dan melakukan transformasi digitalisasi untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya digitalisasi BRI memudahkan nasabah untuk mendapatkan layanan yang lebih baik dan cepat.
Sampai bulan Juni 2023, BRI memiliki 7980 outlet yang tersebar di hampir seluruh Indonesia. Itupun jumlahnya sudah berkurang karena ada outlet yang ditutup akibat pengaruh teknologi digital dan perkembangan zaman dengan memperhatikan karakteristik nasabahnya. Sementara, ada outlet yang mulai menganut teknologi self-service yang memungkinkan nasabah bisa memanfaatkan layanan BRI melalui teknologi digital seperti BRImo tanpa harus ketergantungan terhadap karyawan BRI. Tak heran BRI memiliki outlet sebanyak itu, mengingat jumlah nasabahnya pun termasuk yang terbanyak di Indonesia, menjangkau sampai pelosok daerah. Tercatat sampai bulan Agustus 2023, jumlah nasabah BRI mencapai 150 juta.
1. Aplikasi BRImo
Saya sebagai nasabah setia BRI (BritAma) merasa dimudahkan dengan layanan digital perbankan lewat aplikasi BRI Mobile (BRImo) tanpa harus datang ke bank. Bahkan dari aplikasi tersebut, kita bisa mengambil uang ke ATM BRI terdekat tanpa harus membawa kartu ATM. Sementara, keamanan akun cukup kuat mengingat ketika aplikasi tidak digunakan, maka seketika langsung logout sendiri dan ketika ingin membuka aplikasi harus login ulang menggunakan username dan password. Di samping itu, value lain dari aplikasi BRImo:
a. Dapat melakukan transaksi perbankan secara online tanpa harus datang ke bank
b. Cukup praktis membayar tagihan-tagihan, mulai dari air, BPJS, listrik, internet, dan masih banyak lagi
c. Bisa berdonasi dengan banyak pilihan saluran
d. Bisa transfer uang baik antar rekening BRI, maupun ke bank lain
e. Top up pulsa
f. Cek saldo dan mutasi rekening
g. Terhubung dengan akun GoPay
h. Banyak diskon dan promo yang tidak didapatkan jika lewat saluran lain.
BRImo mampu menjadi mobile banking yang paling banyak diunduh dan mendapat ulasan positif. Di App Store, mobile banking besutan BRI tersebut mendapat rating 4,7 serta mendapat sekitar 123.000 positif ulasan. Di Google Play Store, BRImo mendapat rating 4,5 dan mendapat 1,1 juta positif ulasan.
2. Social Values
Berbicara mengenai transformasi digital BRI untuk masyarakat, maka secara otomatis membahas sisi social values nya. Banyak masyarakat yang ingin menambah penghasilan sekaligus terlibat menjadi agen perubahan BRI seperti agen BRILink, merupakan perluasan layanan perbankan tanpa kantor yang diinisiasi oleh BRI dan melibatkan masyarakat tentunya. Hal ini memudahkan warga sekitar untuk membayar tagihan ini itu, isi pulsa, top up BRIZZI, transfer, sampai setor dan tarik tunai. Tentunya ada syarat khusus bagi masyarakat yang ingin menjadi agen BRILink, seperti Warga Negara Indonesia (WNI) perseorangan maupun instansi non berbadan hukum, memiliki usaha minimal 2 tahun, memiliki surat keterangan usaha, sampai menyetor uang jaminan Rp.3000.000.
Hingga September 2023, berdasarkan dari dari BRI, bisnis AgenBRILink tercatat terus meningkat. Jumlah agen telah mencapai lebih dari 698 ribu agen dengan total nilai transaksi yang meningkat 20,77 persen menjadi sebesar Rp1.163 triliun.
Di samping itu, ada juga penerapan ESG (Enviroment, Social, and Governance Corporate), dengan memberikan inisiatif seperti green financing, pemberdayaan masyarakat, BRI Menanam, dan lain sebagainya. BRI berkomitmen juga untuk memperhatikan lingkungan sekitar dengan memberdayakan masyarakat setempat.
Infografis Value BRI |
3. Edukasi dan sosialisasi
Transformasi digital yang dilakukan BRI harus dirasakan masyarakat, termasuk pedagang. Mereka, terutama pedagang kecil yang awam teknologi, harus sering diedukasi soal teknologi digital tersebut agar pedagang semakin bisa bersaing dan juga beradaptasi terhadap layanan BRI. Salah satu langkah yang dilakukan BRI adalah melakukan sosialisasi teknologi digital ke pasar-pasar. Dengan demikian, BRI bisa menjadi pahlawan bagi UMKM, terutama yang masih awam teknologi digital. Sementara, UMKM yang baik bisa menjadi salah satu indikator meningkatnya perekonomian nasional.
Judul YouTube: Edukasi dan Literasi Digital Pedagang Pasar Bandung4. Pemerataan transformasi digital
Pengadaan transaksi secara elektronik akan terus meningkat terutama di kota-kota besar dan diharapkan akan merata sampai daerah kecil. Untuk sementara, di daerah kecil masih belum bisa diterapkan teknologi self-service dengan alasan keterbatasan teknologi, Sumber Daya Manusia (SDM), sampai segmentasi yang berbeda tentunya. Saya berharap ke depannya tidak ada lagi antrean Customer Service (CS) yang terlalu lama dengan kuota terbatas, terutama di bank cabang kota kecil hehe... Biasanya antrean CS untuk satu nasabah bisa lebih dari 20 menit.
Saya sendiri pernah datang ke CS BRI cabang Baros, Cimahi, hari Jumat jam 8 pagi, dapat antrean nomor 10 (kuota terakhir), untuk mengganti kartu ATM yang hampir kedaluwarsa. Saya mengira antrean per nasabah maksimal 20 menit dengan CS hanya dilayani 1 orang, jadi menunggu 9 nasabah ya sekitar 180 menit atau 3 jam. Ternyata prediksi meleset, saya baru bisa dilayani setelah Jumatan. Jelas sangat mengecewakan walau mengganti kartu ATM di bawah 20 menit tuntas. Semoga ke depannya CS harus ditambah (di Kota Bandung saja bisa 4 CS), kuota ditambah, dan semuanya harus dipermudah serta dipercepat dengan teknologi digital.
5. Penghargaan dari ICAII untuk karyawan inovatif
Bukti dari progres transformasi digital BRI adalah mendapatkan penghargaan dari IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 untuk kategori sustainability, bank dengan transformasi digital terbaik. ICAII sendiri merupakan ajang penganugerahan dan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan inisiatif inovasi yang unggul, dalam arti berdampak luas, berkelanjutan, dan memiliki kebaruan tinggi.
Apresiasi ini didedikasikan bagi seluruh insan BRILian (karyawan BRI) yang terus berkomitmen melakukan inovasi dan menerapkan strategi digitalisasi untuk mencapai visi BRI sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025.
BRI terus berkomitmen untuk melanjutkan transformasi digital dan melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, perusahaan, dan perekonomian Indonesia.
6. Umpan balik dari nasabah BRI
Bagaimana dengan nasabah? Apakah bisa memberikan penilaian terhadap kinerja dan transformasi digital BRI? Nasabah BRI pun bisa berperan serta memberikan kritik, saran, maupun umpan balik terhadap layanan BRI lewat:
a. Customer Service BRI
b. Nomor telepon 4017 atau (021) 1500017
c. WhatsApp BRI: 08121214017
d. Email: callbri@bri.co.id
e. Media sosial resmi BRI (@BankBRI_ID) yang sudah terverifikasi/centang biru.
Saya sendiri pernah mencoba layanan tersebut lewat media sosial resmi Instagram BRI. Jadi, mulanya saya tertarik ikut kuis BRI di akun resmi Instagram BRI. Ketika saya sudah ikut kuis BRI dan follow akun Instagram resmi BRI, sehari kemudian muncul beberapa akun yang mengaku mengatasnamakan BRI, lalu follow akun Instagram saya, dan memberitahu bahwa saya pemenangnya, serta memberikan syarat klaimnya. Saya agak curiga langsung DM akun Instagram resmi beserta bukti yang mendukung. Tidak sampai 15 menit langsung direspons bahwa beberapa akun yang mencurigakan adalah palsu senua dan sebaiknya diblokir. Pengumuman pemenang hanya di akun resmi Instagram BRI. Saya cukup puas karena keluhan saya langsung direspons positif. Ini juga bukti bahwa transformasi digital BRI berjalan dengan baik, diantaranya dengan tetap komunikatif walau secara online.
B. 128 Tahun BRI Tumbuh Hebat dan Kuat
Tidak terasa, BRI menjadi bank milik pemerintah tertua di Indonesia dan berusia 128 tahun. Sejak tahun 1895, BRI terus melayani dengan setulus hati memberikan pemberdayaan kepada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk terus tumbuh menjadi hebat dan kuat. Sampai bulan Juni 2023, BRI memiliki 7980 outlet yang tersebar di hampir seluruh Indonesia.
Fokus BRI tidak sebatas nasabah pribadi, tetapi juga sektor usaha, terutama UMKM dengan pemberian pinjaman modal awal membangun usaha maupun modal tambahan untuk mengembangkan usaha. Banyak masyarakat kecil yang terbantu dengan bantuan pinjaman modal usaha ini, mengingat pengembaliannya yang juga realistis.
C. BRI sebagai ESG Initiative di Indonesia
BRI sebagai bank yang berkomitmen dalam melaksanakan ESG (Enviroment, Social, and Governance Corporate) di Indonesia terus memberikan inisiatif seperti green financing, pemberdayaan masyarakat, BRI Menanam, dan lain sebagainya. BRI berkontribusi tidak hanya terhadap perekonomian Indonesia, tetapi juga ikut menjaga alam dan lingkungan sekitar.
D. BRI Memberdayakan Ultra Mikro dan UMKM Indonesia
BRI menjadi induk bagi ekosistem bisnis ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM terus melakukan pemberdayaan kepada segmen ultra mikro dan UMKM di Indonesia, dengan lebih dari 35 juta nasabah yang sebelumnya unbankable menjadi berkembang. Bisa dikatakan BRI menjadi pahlawan UMKM, terutama untuk mendapatkan pinjaman modal usaha yang tidak memberatkan.
Upaya awal untuk mewujudkan hal tersebut sudah dilakukan BRI dengan membentuk Holding Ultramikro (UMi) tahun 2021 dan diprediksi akan menggapai sekitar 45 juta nasabah UMi BRI tahun 2024.
E. Leadership & Transformation BRI
BRI terus melakukan transformasi khususnya pada culture dan digital untuk menjadi bank yang memimpin dengan laba terbesar di Indonesia.
Menurut Direktur Utama (Dirut) BRI, Sunarso, transformasi tersebut diimplementasikan lewat budaya perusahaan akhlak dalam pola pikir, pola sikap, pola tindak dan bahkan pola sarana (infrastruktur dan sistem yang diperlukan untuk membangun budaya perusahaan. Budaya adalah produk kolektif, tidak bisa dibeli, maka juga jangan dijadikan komoditi yang diperjualbelikan. Sementara budaya perusahaan merupakan bagian dari strategi perusahaan.
Sharing dari top leader BRI kepada BRILian menjadi agenda wajib agar menjadi panutan BRILian. Di samping itu, penghargaan seperti BRI Exellence Award untuk insan BRILian rutin diselenggarakan mengapresiasi BRILian dengan kinerja terbaik dan diharapkan mampu mempertahankan kinerjanya, bahkan meningkatkan kinerjanya secara konsisten.
Kesimpulan
Melihat transformasi digital yang dilakukan oleh BRI, sudah selayaknyalah BRI menjadi salah satu bank milik pemerintah terbaik di Indonesia yang selalu berupaya menyesuaikan diri terhadap tantangan zaman dan kebutuhan para pemangku kepentingan (stakeholder), tidak terbatas nasabah semata. Namun, tetap kepentingan dan aspirasi nasabah menjadi prioritas karena bagaimanapun nasabah itu adalah wakil dari masyarakat luas. Sebagai contoh, keluhan nasabah tentang CS BRI cabang di kota kecil yang antreannya terlalu lama dengan kuota yang dibatasi harus diatasi dan dipermudah dengan teknologi digital. Sementara itu, upaya untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dilakukan BRI dengan melakukan kemitraan terhadap pelaku UMKM dan para pegiat lingkungan. Di sisi lain, hak, kewajiban, dan tanggung jawab para investor BRI (shareholder) juga tetap diperhatikan.
Semua aspirasi dan kepentingan, baik dari stakeholder maupun shareholder harus diperhatikan agar keseimbangan perusahaan terjaga, tetap eksis, dan terutama transformasi digital BRI bisa berjalan dengan baik serta bisa dirasakan, baik oleh internal (insan BRILian dan investor) maupun eksternal perusahaan (nasabah dan masyarakat).
Artikel ini ditutup dengan kutipan dari dirut BRI, Sunarso, bahwa menghadapi era digitalisasi, BRI menganut strategi hibrida, yaitu tidak melulu digital, tapi tidak juga melulu konvensional. Semuanya masih dilakukan, dengan menganalisis segmentasi masyarakat, fasilitas, dan kemampuan SDM BRI setempat, yang tentunya berbeda antara kota besar dan kota kecil.