All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Desember 2021

IWA

Rabu, 01 Desember 2021

Manajemen Safety Driving pada Mobil di Jalan Tol

Tidak terasa sekarang sudah memasuki bulan Desember 2021. Namun, kita masih ingat dengan kasus kecelakaan di jalan Tol Jombang pada tanggal 4 November 2021 sekitar pukul 12.35, yang menimpa artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah, mengakibatkan keduanya meninggal seketika, 3 korban lainnya luka-luka dan mobil yang dikendarainya (Pajero Sport) rusak parah. Padahal, mobil tersebut merupakan salah satu mobil terbaik di kelasnya dalam hal uji tabrak mobil. Kecelakaan tunggal tersebut akibat kelalaian sopirnya, Tubagus Jody dengan beberapa kemungkinan penyebab:
1. Kelelahan dan mengantuk
 
2. Mengebut dengan kecepatan di atas 120 km/jam (padahal kecepatan maksimal yang diperbolehkan 80 km/jam)

3. Menggunakan ponsel (demi konten) saat mengemudi.

Terhitung tanggal 11 November 2021, Tubagus Jody resmi menjadi tersangka atas kasus kecelakaan tersebut dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun penjara dan mengakui bahwa ketiga poin penyebab di atas benar-benar dia lakukan.

Sebelum itu, ada 3 kecelakaan lainnya di jalan tol dalam beberapa bulan terakhir yang menyita perhatian publik:
1. Kecelakaan di jalan Tol Cipali pada tanggal yang sama 4 November 2021 namun waktunya dinihari sekitar pukul 02.00, yang menewaskan dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. I Gede Suparta Budisatria dan 3 korban lainnya mengalami luka-luka. Diduga sang sopir, Jumari, mengantuk, mengakibatkan mobil yang ditumpanginya (Toyota Innova) rusak berat setelah menabrak truk di depannya
 
2. Tidak hanya warga biasa, anggota polisi pun juga mengalami kecelakaan di jalan tol. Kecelakaan tersebut terjadi pada tanggal 3 November 2021 di ruas jalan tol Ngawi-Kertosono, menewaskan seorang anggota polisi yang bernama Bripda Candra (sang pengemudi mobil Suzuki Ertiga), sedangkan dua penumpang lainnya (sesama anggota polisi) mengalami luka-luka. Dalam keadaan hujan gerimis, terjadi tabrakan antara Suzuki Ertiga tersebut dengan mobil lainnya yang merupakan mobil patroli Jasa Marga, Toyota Hilux (2 penumpang warga sipil selamat), lalu mobil Suzuki Ertiga tiba-tiba oleng kemudian menabrak pembatas jalan

3. Kecelakaan di jalan Tol Cipularang pada tanggal 16 Oktober 2021 sekitar pukul 17.25, yang menewaskan bos Indomaret, Yan Bastian (duduk di tengah kanan), dan 7 korban lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan kali ini akibat kelalaian sopir truk kontainer di depannya, mengakibatkan truk kontainer terguling dan menimpa mobil SUV Hyundai di belakangnya.
 
Melihat 4 kecelakaan di jalan tol dalam waktu yang berdekatan, tentunya menimbulkan keprihatinan. Kelalaian bukan hanya dari si sopir itu sendiri, tapi bisa juga dari pengguna jalan yang lainnya walau yang menjadi korban sudah taat aturan dan berhati-hati. Manajemen safety driving pada mobil di jalan tol perlu digalakkan lagi sosialisasinya demi keselamatan bersama. Manajemen safety driving pada mobil tentunya berbeda dengan sepeda motor dengan manajemen safety riding-nya.

Karakter di jalan tol yang cenderung bebas hambatan dengan kecepatan tinggi tentunya memicu risiko kecelakaan yang tinggi pula, berbeda dengan karakter di jalan raya yang cenderung crowded dengan risiko yang berbeda.

Berikut manajemen safety driving pada mobil di jalan tol:
1. Pengecakan mobil sebelum pergi
a. Paling utama adalah cek ukuran angin
- Ukuran angin ban yang terlalu rendah dapat memicu terjadinya kebocoran saat melewati jalan berbatu dan yang terparah ban bisa meledak
- Ukuran angin ban yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan aquaplanning (ban kehilangan traksi/penapakan/daya cengkeramnya) saat melewati jalan berair yang berbahaya bagi pengemudi karena tiba-tiba bisa kehilangan kendali dan yang terparah ban bisa meledak
- Semakin berat beban yang diangkut suatu mobil, maka semakin tinggi ukuran angin bannya
- Ukuran angin ban mobil sedan (ban depan maupun belakang) umumnya 30-33 psi
- Ukuran angin ban mobil MPV umumnya 33-36 psi
- Ukuran angin ban mobil SUV umumnya 35-40 psi
b. Cek kondisi ban
- Pastikan ban tidak berubah bentuk dan kondisi tapak bannya masih bagus
- Ukuran kembang ban minimal 1,6 mm dan jika kurang dari itu ban sudah gundul
- Umur ban maksimal 6 tahun (walau faktanya lebih dari itu masih saja digunakan). Pengecekan kedaluwarsa ban ada di dinding ban. Empat kode terakhir adalah minggu dan tahun pembuatan ban
c. Cek air radiator 
- Pastikan tidak terlalu penuh/sesuai batas dan tidak mengalami kebocoran
- Selang jangan sampai retak
d. Cek filter bensin jangan sampai tersumbat
e. Cek selang bahan bakar jangan sampai mengalami kebocoran
f. Cek timing belt, idealnya tiap 50000 km harus diganti
g. Cek oli mesin tiap, idealnya tiap 5000 km harus diganti
h. Cek saringan udara, idealnya tiap 10000 km harus diganti
i. Cek master rem dan oli rem
j. Cek wiper jangan sampai getas
k. Cek lampu, terutama lampu sein dan rem
l. Cek putaran kipas pendingin dan AC
- Jika freon masih bagus, maka AC tetap sejuk walau kondisi panas terik
- Jika kipas pendingin bagus, maka temperatur mesin tetap stabil
m. Cek sabuk pengaman
 
2. Sopir harus dalam kondisi siap
- Cukup istirahat, idealnya tidur berkualitas sekitar 6-8 jam malam sebelumnya
- Dalam keadaan sehat dan bugar
- Nutrisi terjaga (sudah makan dan minum yang cukup sebelumnya) serta tidak meminum minuman beralkohol 
- Kondisi mental baik, tidak sedang stres atau banyak pikiran. Ketika sedang stres atau banyak pikiran, khawatir menjadi pengemudi bar-bar yang agresif dan emosian. Tentunya ini harus dicegah
- Penglihatan normal dan tidak buram saat mengemudi malam hari
- Tidak dalam keadaan menahan buang air kecil maupun besar 
- Jam terbang menjadi nilai plus
- Idealnya, mengemudikan kendaraan tiap 3 jam lalu istirahat. Lebih baik lagi ada sopir cadangan
- Waspada microsleep, yaitu kondisi sopir yang sangat lelah sehingga tertidur saat mengemudi sekitar 1-30 detik. Lebih berpeluang terjadi di jalan tol saat kondisi sepi dan enak untuk mengebut. Musik yang menenangkan atau lantunan ayat suci Al-Qur'an (Murottal Al-Qur'an) bisa cukup membantu juga. Tapi tetap jika sopir sangat lelah harus beristirahat terlebih dahulu
- Menyimpan nomor telepon penting jika terjadi kendala saat mengemudikan mobil di jalan tol, seperti nomor telepon bengkel, montir, jasa mobil derek, polisi, dan tentunya keluarga terdekat
- Tidak boleh bermain ponsel saat mengemudi, bahkan sekedar menggunakan headset untuk mendengarkan musik, karena bisa mengakibatkan kepekaan pengemudi berkurang
- Berdoa sebelum dan saat mengemudi

3. Mematuhi aturan yang berlaku
- Kelengkapan berkendara (SIM+STNK yang masih berlaku, segitiga pengaman, dongkrak, dan sebagainya) wajib dibawa
- Tidak mengemudikan kendaraan di atas kecepatan maksimal yang diperbolehkan. Mengapa dibatasi? agar fokus pengemudi terjaga, karena semakin kencang kendaraan, fokus pengemudi akan berkurang dan rentan mengalami kecelakaan. Di samping itu, meminimalisir kejadian pecah ban atau mobil oleng misalny ban. Dan satu lagi, semakin tinggi kecepatan, lalu terjadi pecah ban, maka risiko pengendaliannya semakin sulit
- Tidak mengemudikan kendaraan sambil bermain ponsel
- Jaga jarak aman dengan kendaraan di depannya untuk menghindari tabrakan beruntun
- Saat hujan lebat sebaiknya mengurangi kecepatan menjadi 60 km/jam saja sambil menyalakan lampu kecil, bukan lampu hazard, karena bisa membingungkan pengendara di belakangnya 
- Penumpang pun juga bertanggung jawab menegakkan aturan yang berlaku, seperti menggunakan sabuk pengaman untuk penumpang mobil di depan dan mengingatkan sang sopir jika lalai

4. Tidak boleh dikejar target jam sekian wajib sampai
- Sopir harus dalam keadaan rileks sehingga tidak boleh dibebani target, apalagi ada sanksi jika telat mendatangi suatu acara penting. Jika dibebani hal-hal seperti itu, sopir bisa menjadi bar-bar dan emosian
- Jika memang harus mengejar jadwal acara penting, harus dipersiapkan prediksi waktu tempuh perjalanannya dengan asumsi: kecepatan mobil standar, tidak mengebut, beristirahat beberapa kali, ada kemungkinan gangguan dalam perjalanan seperti macet, antrean saat mengisi bahan bakar, dan sebagainya

5. Cek bahan bakar
- Isi penuh bahan bakar sebelum memasuki tol atau bisa juga saat sudah di tol dengan memanfaatkan rest area sambil sekalian beristirahat
- Patuhi aturan saat mengisi bahan bakar seperti mematikan mesin mobil, jaga jarak aman, dan tidak mengaktifkan ponsel
 
6. Cek E-Toll
- E-Toll bisa digunakan dan terbaca chip-nya
- Pastikan saldo E-Toll cukup
- E-Toll disimpan di tempat yang mudah dijangkau pengemudi dan tidak mudah jatuh, namun jangan sampai mengganggu konsentrasi pengemudi
 
7. Menguasai psikologi mengemudi seperti teknik defensive driving
- Merupakan kewaspadaan pengemudi dalam memperhatikan kondisi di sekitarnya  disertai respons yang tepat untuk mengantisipasi kendala yang dihadapi
- Berkaitan dengan mental (psikologi) berkendara, terutama ketika berada situasi lalu lintas yang sulit
- Bersikap sabar dan tidak mudah terprovokasi jika berada situasi lalu lintas yang sulit
- Tes psikologi mengemudi sebetulnya sudah dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM), namun itu dilakukan dalam keadaan mood yang baik dan fokus. Dalam, praktiknya, ada momen ketika mood kurang baik dan situasi lalu lintas juga kurang mendukung, maka hasil tes psikologi tadi menjadi kurang akurat dan dari situasi itulah mental pengemudi yang sesungguhnya terlihat, apakah pengemudi tersebut bisa mengendalikan emosi dan tetap berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan, atau sebaliknya, pengemudi yang emosian dan menjadi agresif dalam mengemudikan kendaraan. Solusinya: coba mendengarkan hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan seperti musik atau murottal Al-Qur'an, berdoa, atur napas lebih baik, mematikan ponsel, tidak sering menyetel saluran radio, mencoba camilan favorit, serta meminum air putih
- Jaga jarak aman
- Tidak mengebut
- Mewaspadai blind spot (titik yang tidak terpantau kaca spion dan  jangkauan mata pengemudi). Blind spot tidak bisa diatasi total, tapi hanya bisa diminimalisir. Solusinya: sering memantau kaca spion dan berkendara dengan aman
 
8. Solusi jika situasi gawat terjadi saat mengemudi di jalan tol:
a.  Pecah ban
- Tetap tenang dan berdoa
- Harus mengetahui yang pecah ban depan atau belakang? Mengingat pengendalian setir akan lebih sulit kalau yang pecah ban belakang
- Tetap memegang setir dengan lebih kuat sambil berusaha menjaganya tetap di jalur yang aman 
-  Nyalakan lampu hazard dan klakson agar pengguna jalan di sekitarnya menyadari bahwa mobil anda bermasalah dan bisa mengambil keputusan untuk menghindar secara aman
- Jangan matikan mesin (kaitannya dengan power steering)
- Jangan menginjak pedal dan juga rem, apalagi mengerem mendadak, jadi ikuti saja mobilnya sampai melambat sendiri. Mengerem mendadak justru bisa mengakibatkan laju mobil semakin liar dan terbalik
- Menurunkan perseneling gigi secara bertahap (teknik pengereman mesin)
- Jika semua usaha tidak membuahkan hasil, benturkan mobil ke sesuatu yang lunak, seperti daerah berlumpur, jangan sampai mengorbankan pengguna jalan lain, karena bisa dituntut secara hukum
- Setelah berhenti, segera mengamankan diri dan penumpang, termasuk dari potensi ditabrak mobil lain, pasang tanda darurat, lalu hubungi petugas berwenang
b. Rem blong
- Tetap tenang dan berdoa
- Menurunkan perseneling gigi secara bertahap (teknik pengereman mesin)
- Setelah menurunkan perseneling gigi baru manfaatkan rem tangan (jika berfungsi)
- Nyalakan lampu hazard dan klakson agar pengguna jalan di sekitarnya menyadari bahwa mobil anda bermasalah dan bisa menghindar secara aman
- Jangan matikan mesin (kaitannya dengan power steering)
- Jangan injak gas
- Guncangkan pedal rem, siapa tahu hanya rusak sementara 
- Jika semua usaha tidak membuahkan hasil, benturkan mobil ke sesuatu yang lunak, seperti daerah berlumpur, jangan sampai mengorbankan pengguna jalan lain, karena bisa dituntut secara hukum
- Setelah berhenti, segera mengamankan diri dan penumpang, termasuk dari potensi ditabrak mobil lain, pasang tanda darurat, lalu hubungi petugas berwenang
 
9. Sebaiknya tidak membuka jendela lebar-lebar saat berkendara di tol dengan kecepatan tinggi karena membuat boros bahan bakar
- Alasan ilmiah: laju kendaraan akan semakin tertahan akibat udara dari luar yang masuk. Semakin tinggi kecepatan akan semakin berat tenaga mesin yang dikeluarkan. Ujung-ujungnya bahan bakar semakin boros
- Lebih baik jendela kendaraan ditutup dan menggunakan AC
- Kalaupun jendela dibuka hanya sedikit saja
 
10. Ada keadaan sopir sudah sangat berhati-hati dan menaati aturan lalu lintas, namun kecelakaan tetap terjadi dan menjadi korban akibat kelalaian pengguna jalan lain dan kejadian di luar kemampuan manusia, seperti rem blong, pecah ban, kucing tiba-tiba menyeberang, atau baru-baru ini terjadi kasus sopir Mercy melawan arah di jalan tol yang ternyata pengidap penyakit demensia, mengakibatkan kecelakaan yang melibatkan beberapa mobil (beruntung tidak ada korban jiwa). Tentunya di sinilah pentingnya berdoa sebelum dan selama perjalanan, tetap jaga jarak aman, tidak sompral, tidak merasa paling hebat, serta selalu waspada. Lebih baik lagi jika penumpangnya ikut peduli lalu lintas sekitar.

Artikel blog ini juga sebagai self-reminder agar selalu berhati-hati, menaati aturan yang berlaku, menjaga attitude, melaksanakan manajemen safety driving dengan baik, dan berdoa saat mengemudikan kendaraan. Dengan melakukan itu semua, berarti menghargai diri sendiri, penumpang yang ikut dan pengguna jalan di sekitarnya, meminimalisir risiko kecelakaan, serta tentunya menjadi amal kebaikan juga.
 
Sumber: 
1. pendapat pribadi penulis
2. www.cnn.indonesia.com - pendapat Soni Susmana, Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI)
3. www.toyota.astra.co.id 
4. www.auto2000.co.id
5. www.nissan.co.id.

Semakin Mengebut di Jalan Tol, Maka Risiko Kecelakaan Semakin Tinggi, Membuat Khawatir Penumpang yang Ikut & Pengguna Jalan di Sekitarnya...

Silakan mampir juga ke blog saya yang kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english), ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan), dan keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan

Seringkali kita mendengar istilah manajemen yang merupakan salah satu jurusan perkuliahan di fakultas ekonomi, tapi kurang paham apa defini...