All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Agustus 2017

IWA

Selasa, 29 Agustus 2017

Manajemen dan Seni Mengkritik

Quote tersebut mengandung makna yang luar biasa. Pengkritik pada dasarnya adalah menilai apa yang menjadi kelemahan kita dengan harapan diperbaiki di kemudian hari. Ada istilah kritik membangun dan ada juga kritik yang menjatuhkan. Tapi, kedua memiliki kesamaan, yaitu menilai apa yang menjadi kelemahan kita, cuma caranya yang beda. Kalau kritik yang membangun, dilakukan dengan cara yang santun, beretika, dan ada ilmunya. Dengan kata lain, proses mengkritik (bukan mengritik lho ya krn tdk baku) itu ada manajemennya, yaitu proses, taktik, dan strategi untuk menilai kelemahan sesuatu dengan santun, jelas fakta dan alasannya, demi mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memperhatikan hubungan baik dengan pihak yang dikritik. 

Tentunya harus dibedakan orang yang berpikir kritis dengan mengeluh. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka kemampuan berpikir kritisnya semakin tinggi, dengan harapan kebiasaan mengeluhnya semakin rendah hehe.. Tapi mungkin bisa diperjelas lagi, bahwa kritik yang baik adalah kritik yang membangun, sedangkan kritik yang menjatuhkan itu tidak jauh beda dengan pengeluh, karena sama-sama merupakan perbuatan yang kurang terpuji. Kritik yang menjatuhkan niatnya memang ingin membuat lawan hancur karirnya dan semakin senang jika kritiknya diakui banyak orang, walaupun itu cenderung menghasut.

Terkadang kritik dilakukan seseorang untuk menutupi kelemahan (aib) diri sendiri dengan menyerang kelemahan oranglain sampai terpojok. Dengan kata lain, kritik sebagai pertahanan diri. Biasanya jenis kritik kayak gini sering ditemukan saat debat Pilkada hehe... Biasanya mereka berusaha membangun citra diri sebaik mungkin dan menutupi kelemahan diri, serta menjatuhkan citra pihak lawan dan menyerang kelemahan oranglain. Itu yang dinamakan kritik di dunia politik. Mana ada yang lagi kampanye Pilkada menjelek-jelekkan diri sendiri dan memuji lawannya? Yang ada juga memuji diri sendiri (bahkan berlebihan) dan mencari aib lawannya supaya di
ketahui publik.

Mengkritik itu ada manajemennya, yaitu pengaturan sedemikian rupa sehingga hakikat n tujuan dari kritik itu tercapai dan dilakukan di saat yg tepat tanpa harus ada yg tersinggung. Sedangkan kritik harus ada seninya, ada semacam dinamikanya, shg terdengar spt sebuah melodi lagu yg indah. Tentunya kritik akn enak didengar jika cerdas isinya, penggunaan kata2nya beretika, serta penyampaiannya yg santun, shg akn mendapatkan simpati org bnyk, trmsk pihak yg dikritik. Seni mengkritik harus dilakukan dengan kepala dingin, karena jika dilakukan secara emosional, yang dikhawatirkan munculnya sikap yang dilarang hukum, seperti pencemaran nama baik. Alangkah lebih baik, dalam mengkritik, apapun medianya, melalui email, lisan, medsos, dsb, dilakukan dengan cara yang bijak dan beretika. Baiknya sebelum mengkritik diawali dengan pujian di awal, kritik yang membangun di tengah, serta solusi di akhir. Dijamin pihak yang dikritik pun merasa dihargai, respek pada kita, bahkan mungkin saja memberi hadiah kepada kita. Tapi, jika dilakukan sebaliknya, akan timbul sakit hati dan dendam, bahkan melakukan serangan balik yang lebih nyelekit lagi. Ujung-ujungnya berurusan dengan aparat hukum, tentunya hal tersebut harus dihindari. Kritik sbg seni dpt disimpulkan sbg attitude dari si pengkritiknya.

Di dunia kerja dan bisnis, seni mengkritik dikenal dengan istilah feedback (umpan balik). Di dunia kerja, feedback dibutuhkan dalam hubungan karyawan dan bos perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, karyawan, bahkan atasannya sendiri, demi mencapai tujuan yang lebih baik. Seringkali kritik berupa aspirasi sering tidak dianggap, sehingga karyawan menyampaikan aspirasi dengan cara mogok kerja atau demo di jalan, ini tentunya akan menimbulkan masalah lain, seperti terganggunya operasional perusahaan, kekurangpercayaan stakeholder, kemacetan lalu lintas, dan mengganggu ketertiban umum. Hal tersebut tentunya harus dihindari.

Sedangkan di dunia bisnis, feedback dibutuhkan untuk dalam hubungan pembeli dan penjual, supaya tidak ada pihak yang dirugikan ke depannya. Pembeli akan mengkritik jika produk dan jasa yang dijual tidak sesuai dengan yang diucapkan penjual dan tidak sesuai keinginan pembeli. Penjual berhak mengkritik pembeli jika pembayaran atas produk dan jasa tidak sesuai dengan yang disepakati. Pada dasarnya penjual hanya ingin mendapatkan feedback yang positif, tp tentu sj itu hal yg mustahil, pasti ada saja kelemahan yang harus segera menjadi evsluasi. Jika semuanya berpatokan pada etika bisnis, maka kritik tidak akan terjadi.

Kedudukan pembeli dan penjual harus seimbang. Tidak ada istilah pembeli yang diistimewakan. Misal, saat mengantri, maka yang lebih awal dapat nomor antrian itulah yang berhak dilayani. Bukan karena pejabat, datang telat pun dilayani lebih awal dari mereka yang sudah mengantri terlebih dulu. Intinya, kalau ingin dihargai, siapapun itu, maka hargai oranglain terlebih dahulu. Itu yang dinamakan sikap respek. Ketika sikap respek sudah menjadi kebiasaan, maka tunggu saja akan ada respek yang lebih besar menanti, yaitu apresiasi, di mana ini terjadi ketika orang sudah mengenal akrab diri kita (bhkn mgkn spt ada ikatan batin), sudah mengenal prestasi+kebaikan kita, serta mengakui karya kita. Jadi dapat disimpulkan respek itu apresiasi versi kecilnya/pembukanya dan apresiasi merupakan bentuk respek puncaknya (yang tertinggi).

Sumber: CERN ombuds

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



Senin, 28 Agustus 2017

Aktivitas Otak Kanan yang Inovatif tapi Sering tidak Disadari

Sehari-hari, kita sering disibukkan dengan aktivitas otak kiri, mulai dari menuntut ilmu (buat yang masih kuliah/sekolah) dan bekerja untuk memperoleh penghasilan. Aktivitas-aktivitas tersebut pada umumnya murni menggunakan otak kiri, sehingga jika digunakan terus-menerus, akan mengalami kejenuhan. Jika tetap dibiarkan, bisa jadi mengalami stres. Kalau sudah stres, otak tidak dapat memahami ilmu yang diserap, sehingga performa di tempat kerja/kampus/sekolah tidak akan optimal. Mau tidak mau, harus ada manajemennya, harus diimbangi dengan aktivitas otak kanan, agar terjadi keseimbangan. Biasanya setelah diselingi aktivitas otak kanan, istirahat yang cukup (kalau kurang tidur bisa diantisipasi dengan tidur siang sesaat saat istirahat kerja/kuliah/sekolah), nutrisi yang baik, dan minum air putih (minimal 8 gelas), otak akan kembali fresh dengan lebih efektif, bahkan akan memunculkan sifat kreatif dan inovatif.

Lalu, apa saja aktivitas otak kanan yang inovatif dan sering tidak disadari, tapi mudah untuk dilakukan?

1. Melawak
Orang yang suka bercanda dan melawak untuk menghibur teman-temannya yang sedang jenuh dan boring, pada dasarnya sedang mengasah otak kanannya. Biasanya orang yang demikian, memiliki wawasan yang luas, kemudian menjadikan lingkungan di sekitarnya sebagai bahan komedi. Tentunya, tidak sembarangan komedi, melainkan komedi yang cerdas, kritis, dan tidak menyinggung perasaan oranglain. Contoh melawak zaman now adalah stand up comedy.

2. Senang Mencari dan Membuat Meme (Gambar Lelucon ) yang Kreatif, Unik, dan Menghibur
Membuat meme yang berkualitas membutuhkan kreativitas yang tinggi. Biasanya, topik dicari dari hal-hal di sekitar kita serta hal-hal yang sedang viral. Pada dasarnya, mereka yang suka membuat meme berkualitas, juga merupakan seseorang yang mempunyai selera humor yang tinggi. Tapi kalau mau simpel, buat saja meme tentang wajah teman kita lalu disandingkan dengan artis atau orang terkenal yang memang punya kemiripan, pasti sangat menghibur dan menjadi bahan obrolan yang menarik.

3. Mempelesetkan Lirik Lagu atau Remix Lagu
Ketika ada lagu baru, biasanya ada orang yang senangnya mempelesetkan lirik lagu dan remix lagu (yang mirip-mirip biasanya disatukan liriknya). Tujuannya tentu saja untuk hiburan. Tapi sebaiknya tidak dikomersilkan, karena bisa dianggap melanggar hak cipta dan akhirnya dituntut oleh pemilik lagu.

4. Senang Meniru Suara dan Tingkah Laku Orang serta Hewan
Di antara teman kita, ada saja yang suka meniru suara temannya sendiri dan juga suara hewan. Bahkan, tidak hanya suaranya saja, karakternya juga ditiru semirip mungkin. Ini tentunya juga bagian komedi yang cerdas yang membutuhkan otak kanan yang kuat.

5. Bermain Musik
Bermain musik yang membutuhkan keahlian cukup tinggi seperti piano, gitar, drum, dsb, tentunya dapat mengasah otak kanan. Ketika otak kanan terasah, maka secara otomatis kecerdasan otak kiri juga meningkat. Misal: bermain piano, ketika mahir piano dengan nada yang pas, itu adalah kecerdasan otak kanan, otomatis harus tahu arti not baloknya, maka itu adalah kecerdasan otak kiri. Bahkan, saking kuatnya otak kanan seseorang, dia bisa memainkan berbagai alat musik dengan sempurna.

6. Olahraga Ringan
Misal sekedar jalan kaki sambil melihat jalan yang baru, lingkungan yang baru, dan pemandangan yang baru, itu juga bagian dari aktivitas otak kanan, karena dari aktivitas tersebut, memunculkan imajinasi dan ide-ide baru. Lalu, senam ringan bersama teman dengan menciptakan gerakan-gerakan yang unik. Dan, sekarang dikenal juga senam otak yang gerakannya sepintas mudah tapi nyatanya cukup rumit juga. Olahraga ringan tsb dikombinasikan dengan olahraga pemikir seperti catur, pasti bisa bikin tambah cerdas. Tp aneh ya, catur kok disebut olahraga, aktivitas fisik menguras tenaganya mana???
.
7. Bermain Game
Untuk bermain game, sebaiknya dihindarkan game yang terlalu keras, yang malah bikin stres. Cukup game yang ringan dan menghibur saja. Game yang mengasah kreativitas tentunya lebih disarankan, apalagi ada unsur gerakan olahraga seperti Virtual Reality dan Nintendo Wii. Sebaiknya dibatasi waktunya agar tidak kecanduan.

8. Memasak
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan seni pada dasarnya mengasah otak kanan. Memasak pun bagian dari seni, ada seninya, mulai dari mengkreasikan bumbu, menampilkan hidangan agar terlihat rapi dan berkelas, memunculkan masakan unik, dsb. Para Chef profesional pada dasarnya berjiwa seni tinggi, karena tampilan makanan dibuat semenarik dan seenak mungkin.

9. Ibadah
Jangan salah, ibadah ritual dan sosial juga merupakan sarana yang ampuh untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Misal untuk ibadah ritual: di agama Islam dikenal ibadah sholat n mengaji, di agama Hindu ada meditasi, dsb. Sedangkan untuk ibadah sosial dikenal dengan sedekah, berbagi dengan yang membutuhkan, dsb. Biasanya, setelah melakukan kegiatan sosial, ada semacam kelegaan, stres pun hilang, dan memunculkan rasa syukur atas nikmat Tuhan. Bahkan, ide-ide baru akan muncul jika pikiran sudah tenang.

10. Travelling
Travelling ke tempat yang masih asing bisa jadi aktivitas otak kanan yang tidak disadari juga, dimulai dengan  mempelajari tempat wisata yang dituju, mengingat jalan yang dilewati, mempelajari karakter masyarakat, bahasa dan budayanya, serta mencicipi kuliner setempat. Dari experience itu, akan muncul ide-ide baru yang siap dituangkan. Bahkan, bisa dijadikan duit (misal buat materi untuk blog profesional).

11. Menciptakan Tren yang Baru, Bagus, dan Unik
Tidak usah terlalu jauh untuk menciptakan produk/jasa yang benar-benar baru, bagus, dan unik, itu kerjaan pengusaha. Cukup  ciptakan trenyang ada di diri kita, mulai dari gaya rambut, kaca mata, pakaian, sepatu, celana panjang, jam tangan, dsb. Inspirasi yang mudah biasanya dari artis ternama, lalu kita ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Tapi, tren yang dianggap melawan arus ini tetap harus mengedepankan etika dan estetika, sehingga akan dihargai oleh oranglain.

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



Kamis, 24 Agustus 2017

Mismanajemen tentang Penentuan Jarak dan Waktu Operasional Antar Minimarket





Manajemen pembangunan minimarket sampai saat ini masih saja menyimpan masalah. Pertama, pembangunan tersebut memiliki lokasi yang saling berdekatan di satu daerah bahkan bisa bersebelahan atau berhadapan. Pembangunan minimarket-minimarket tersebut sebetulnya dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi pelaku usaha lainnya. Dampak positifnya adalah adanya alih teknologi dari minimarket kepada pelaku usaha kecil lainnya dan program kemitraan. Bentuk alih teknologi dari usaha minimarket kepada pelaku usaha kecil lainnya meliputi papan diskon di depan toko, penataan layout toko, label harga, delivery service, dan sebagainya. Sedangkan, dampak negatifnya adalah adanya penurunan omzet para pelaku usaha kecil, termasuk pelaku pasar tradisional yang biasanya memiliki lokasi yang tidak terlalu jauh dengan minimarket-minimarket tersebut. Bahkan, antar sesama minimarket yang lokasinya bersebelahan pun memicu persaingan usaha yang tidak sehat. Seringkali ditemukan, minimarket yang kalah bersaing dengan kompetitornya akhirnya tutup dan diganti usaha di bidang lain. Padahal menurut aturan jelas, antar minimarket, antara minimarket dengan pasar tradisional, bahkan antara minimarket dengan supermarket yang lebih besar skalanya sudah ada batas zonasinya. Kenapa dalam praktiknya seringkali dilanggar? Bahkan, lokasi yang sempit tanpa ketersediaan tempat parkir yang memadai pun bisa dibuat minimarket, cenderung memaksa. Kalau dianalogiakan, minimarket vs pasar tradisional itu mirip-mirip dengan angkutan online vs konvensional hehe.. Mirip sekali, perhatikan saja, minimarket itu serba praktis, nyaman, serta pembayaran bermacam-macam metodenya, mirip dengan angkutan online yang memang serba praktis. Lalu dengan pasar tradisional yang letaknya bersembunyi di satu titik dengan pembayaran tunai saja, mirip dengan angkutan konvensional yang mangkal di satu titik dengan pembayaran tunai juga. Solusinya bagaimana, mirip solusi angkutan online vs konvensional, pihak terkait harus duduk bersama difasilitasi pemerintah untuk mencapai titik temu. Menurut saya sih, pasar tradisional harus dibuat se-modern mungkin, dengan biaya subsidi dari pemerintah tanpa harus membebani ke penjual. Sedangkan, antar minimarket di ruas jalan yang sama harus diatur zonasinya, kalaupun masih di ruas jalan yang sama, janganlah berlokasi di pinggir jalan yang sama, tapi harus berseberangan.

Masalah kedua, bahwa ada saja minimarket yang jam bukanya nyaris 24 jam, tentunya harus memiliki keamanan yang mumpuni. CCTV dan satpam saja tidak cukup, perlu pengamanan berlapis, seperti pintu garasi yang sulit dijebol, pagar yang kokoh, alarm yang terhubung dengan pihak kepolisian, serta warga sekitar yang saling peduli untuk menjaga keamanan dan ketertiban (warga harus dilibatkan saat peresmian minimarket). Hal ini dikarenakan di dalam minimarket seringkali terdapat barang kebutuhan sehari-hari dan juga mesin ATM. Keterlibatan warga sekitar terhadap pembangunan minimarket, termasuk penyediaan tenaga kerja, tentunya dibutuhkan untuk meningkatkan kepedulian dan rasa terikat untuk menjaga keamanan minimarket tersebut secara tidak langsung. Jangan sampai, warga sekitar tidak dilibatkan, menimbulkan kecemburuan sosial, dan akhirnya melampiaskan ke dalam hal-hal yang negatif, termasuk mencuri di minimarket tersebut. Tapi, seringkali minimarket yang buka 24 jam dijadikan tempat nongkrong ga jelas bagi pemuda pemudi tanggung. Memang mereka datang ke minimarket, paling hanya sebentar beli snack dan minuman yang harganya ga seberapa, tapi yang bikin lama, mereka malah duduk-duduk dan nongkrong di luar minimarket di luar kelaziman (salah minimarket juga kenapa disediakan tempat duduk saat dini hari). Tentunya, hal-hal tersebut harus diantisipasi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.  Perlu ada patroli polisi juga untuk melewati minimarket yang buka 24 jam tersebut. Peran pemerintah pun diperlukan, apakah minimarket buka 24 jam perlu dipertahankan atau dibatasi? Apakah minimarket 24 jam cocok diterapkan di Indonesia? Menurut saya sih dibatasi saja, mengingat sistem keamanannya masih kurang, rasio jumlah polisi di Indonesia dengan jumlah warga masih jauh dari ideal, serta gangguan keamanan, terutama di daerah yang sepi, masih tinggi.

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



  

Selasa, 22 Agustus 2017

Indonesian Batik Industry Business Model Innovation

SMEs or In Indonesia called UMKM. Sumber: realkm.com



Indonesian batik industry in general is a Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs). SMEs sector is one that survive in the oppressed global economic situation. This is because SMEs generally utilize local resources, both human resources, raw materials, and equipment.

Batik industry in Indonesia has become a part of the creative activity in the arts industry. Creative industries is the collection of activities associated with the creation or use of knowledge and information to create value and solving problems in a creative way, doing by utilizing cultural heritage, cultural construct, and maintain cultural values
​​, so could improve Indonesian image (Wijayanti and Rahayu, 2013). Creative industries becomes important because Indonesia has a various of natural and cultural resources. Batik industry prosecuted to produce innovative. Moreover, the ASEAN Economic Community (AEC) by 2015 , the craftsmen had to develop their work in order to compete with other ASEAN countries (Novianti, 2014). From the above, batik industry required to achieve a competitive advantage is to create a business model innovation and development. It is important for the company to identify the advantages and can compete with the competitors.
The concept of developing a business model for SMEs in Indonesia is actually already known. However, the business model for SMEs in Indonesia are not formalized or planned as in large companies (Source: Society for the Enhancement of Small Business/ PUPUK, 2012). Thus, the process of developing a business model on SMEs in Indonesia goes unconscious. The concept of business model happened from e - commerce practice. The presence of e-commerce business make practitioners totally change  old business model to a new and innovative business model.

Authors interested in research business model at small batik company. The reason of the authors are interested in researching the business model of small-scale batik company that were survived. The company are  Lembur Batik and Batik Anggraeni. They located at Cimahi, small city. Both of them need comparison with a similar business model batik that well-established in a big and the nearest city, Bandung. The company are  Batik Hasan and Batik Komar.


The results of the pre-survey showed that four researched batik company have a planned business model, there are still only a verbal business model (Batik Anggraeni Cimahi and Batik Hasan Bandung), and written business model (Lembur Batik Cimahi and Batik Komar Bandung). Everything is not fixed with particular theory of business model. So, for conclusion, I think business model SMEs in a big city is better planned than a small city.

Please also come to my second blog (about health & humanity, full text english) and third blog (about problems & electrical solutions). May be useful. Thx. Here's the link:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com


 
    

Senin, 21 Agustus 2017

Inovasi Produk (Value) Perusahaan Apple (Apple Inc.), Skandal, dan Kasus Hukum Batterygate





Inovasi Produk (Value) Perusahaan Apple (Apple Inc.), Skandal, dan Kasus Hukum Batterygate

       Perusahaan Apple memiliki value utama bagi produk-produknya dengan mengeluarkan sistem operasi khusus gadget keluarannya yang diberi nama iOS. iOS ditanamkan di produk-produk Apple seperti iPhone, iPad, dan iOod Touch. Ketiga gadget tersebut memiliki kemampuan sama yaitu menggunakan satu sistem operasi. Apple Inc. memberikan kelegaan dengan sistem operasinya yang jauh lebih aman, lebih stabil, lebih murah dari apa yang ditawarkan kompetitor abadinya, yaitu Microsoft dengan produk Microsoft Windows, dan bahkan menawarkan produk yang jauh lebih canggih yang dikenal sebagai Mac OSX Snow Leopard yang berkerja dalam lingkungan 64 Bit dan memanfaatkan kemampuan prosesor multi-core intel (intel Core 2 duo, intel quad core, dan intel i7) secara maksimal, serta menambahkan fitur yang jauh lebih banyak dari Microsoft Windows 7 (yang merupakan perbaikan kecil dari Windows Vista). Software tersebut muncul lebih awal serta dirilis dengan hargayang jauh lebih murah, yaitu hanya sebesar $29, hanya satu per sepuluh dari harga Windows 7 termurah, yang akibatnya memaksa Microsoft memangkas harganya.
       Inovasi dari Apple Inc. mengalami perubahan, mereka tidak lagi berusaha menciptakan sesuatu yang baru atau berambisi menjadi pioneer, tapi lebih bersifat sebagai inovator dengan penyempurnaan dari apa yang sudah ada atau biasa disebut dengan ‘second mover’. Contoh dari produk-produk yang menggunakan konsep ini adalah iPod Touch, iPad, dan iPhone. Dari ketiganya, iPhone merupakan produk termahal dengan fungsi telepon dan layanan data seluler. iPad dengan harga termahal kedua, memiliki fitur layanan seluler dan layar luas. iPod Touch dengan harga terendah, memiliki fitur layanan WiFi untuk layanan data tanpa layanan telepon maupun data seluler. Aplikasinya bernama AppStore, di mana kita bisa menemukam aplikasi berbayar dan gratis di dalamnya.
       Value produk Apple Inc. juga dipengaruhi oleh Apple Store-nya. Carmine Gallo, kontributor majalah Forbes yang sudah satu tahun belakangan ini meneliti apa yang menjadi kunci keberhasilan Apple Store, toko retail komputer paling menguntungkan per-meter persegi di seluruh dunia. Salah satunya adalah para karyawan Apple (atau mereka menyebutnya: Specialist) membuat kemiringan MacBook Pro atau MacBook Air sebesar 70 derajat saat memajangnya di Apple store. Dengan kemiringan seperti ini, pengunjung akan sulit melihat layar laptop ini. Layarnya akan terlihat tidak nyaman dalam posisi berdiri, dan akan silau dalam posisi duduk. Namun di kemiringan 70 derajat inilah kuncinya. Pengunjung harus menyentuh layar monitor MacBook untuk menyesuaikannya dengan posisi mata agar nyaman. Menurut Gallo, sentuhan ini akan membuat pengunjung merasa memiliki MacBook sebelum akhirnya benar-benar memilikinya (membeli). Dengan toko yang bersih, minimalis, transparan, terang, produk yang canggih dan sentuhan membuat pengalaman berbelanja di Apple Store menjadi pengalaman multisensoris. 
       Tidak hanya itu, setiap laptop, iPad, iPhone, semua dalam keadaan menyala dan terhubung ke internet. Hal ini membuat pengunjung dapat melakukan apa saja di internet melalui perangkat-perangkat tersebut. Para specialist juga tidak akan mengganggu Anda, Anda dapat mencobanya selama yang Anda mau. Bahkan mereka akan meminta izin Anda sebelum mereka menyentuh produk yang Anda coba, yang bahkan belum menjadi milik Anda. 
       Value produk, sebagai contoh, produk iPhone Apple, memiliki value dibanding  smartphone lainnya, yaitu kemudahan penggunaan dan fleksibilitas. Jika dijabarkan lagi, value tersebut meliputi:
·         Teknologi layar sentuh, di mana semuanya, mulai dari sms, memilah-milah halaman utama, mencari kontak, dan browsing internet, dilakukan melalui layar. Menu dapat dipilih hanya menggunakan ujung jari anda.
·         Desain yang minimalis, simple, tapi terlihat lebih elegan, dan modern.
·         Sistem fitur penuh, jadi semua fasilitas ponsel, kamera, PDA, GPS, MP3 ada di iPhone.
       Dengan produk sekelas Apple, perusahaan masih mau melakukan semua ini untuk pengunjung tokonya. Inilah yang Steve Jobs maksud dengan VALUE. Produk Apple memang tidak untuk semua orang, namun bagi yang sudah menggunakan produk Apple, akan sulit merasakan pengalaman yang sama dengan produk lain.
       Kesimpulan : value dari produk Apple Inc. yang membedakan dari pesaing adalah program software, fitur, Apple Store, desain, dan teknologi.
       Perusahaan Apple memiliki value utama bagi produk-produknya dengan mengeluarkan sistem operasi khusus gadget keluarannya yang diberi nama iOS. iOS ditanamkan di produk-produk Apple seperti iPhone, iPad, dan iOod Touch. Ketiga gadget tersebut memiliki kemampuan sama yaitu menggunakan satu sistem operasi. Apple Inc. memberikan kelegaan dengan sistem operasinya yang jauh lebih aman, lebih stabil, lebih murah dari apa yang ditawarkan kompetitor abadinya, yaitu Microsoft dengan produk Microsoft Windows, dan bahkan menawarkan produk yang jauh lebih canggih yang dikenal sebagai Mac OSX Snow Leopard yang berkerja dalam lingkungan 64 Bit dan memanfaatkan kemampuan prosesor multi-core intel (intel Core 2 duo, intel quad core, dan intel i7) secara maksimal, serta menambahkan fitur yang jauh lebih banyak dari Microsoft Windows 7 (yang merupakan perbaikan kecil dari Windows Vista). Software tersebut muncul lebih awal serta dirilis dengan hargayang jauh lebih murah, yaitu hanya sebesar $29, hanya satu per sepuluh dari harga Windows 7 termurah, yang akibatnya memaksa Microsoft memangkas harganya.
       Inovasi dari Apple Inc. mengalami perubahan, mereka tidak lagi berusaha menciptakan sesuatu yang baru atau berambisi menjadi pioneer, tapi lebih bersifat sebagai inovator dengan penyempurnaandari apa yang sudah ada atau biasa disebut dengan ‘second mover’. Contoh dari produk-produk yang menggunakan konsep ini adalah iPod Touch, iPad, dan iPhone. Dari ketiganya, iPhone merupakan produk termahal dengan fungsi telepon dan layanan data seluler. iPad dengan harga termahal kedua, memiliki fitur layanan seluler dan layar luas. iPod Touch dengan harga terendah, memiliki fitur layanan WiFi untuk layanan data tanpa layanan telepon maupun data seluler. Aplikasinya bernama AppStore, di mana kita bisa menemukam aplikasi berbayar dan gratis di dalamnya.
       Value produk Apple Inc. juga dipengaruhi oleh Apple Store-nya. Carmine Gallo, kontributor majalah Forbes yang sudah satu tahun belakangan ini meneliti apa yang menjadi kunci keberhasilan Apple Store, toko retail komputer paling menguntungkan per-meter persegi di seluruh dunia. Salah satunya adalah para karyawan Apple (atau mereka menyebutnya: Specialist) membuat kemiringan MacBook Pro atau MacBook Air sebesar 70 derajat saat memajangnya di Apple store. Dengan kemiringan seperti ini, pengunjung akan sulit melihat layar laptop ini. Layarnya akan terlihat tidak nyaman dalam posisi berdiri, dan akan silau dalam posisi duduk. Namun di kemiringan 70 derajat inilah kuncinya. Pengunjung harus menyentuh layar monitor MacBook untuk menyesuaikannya dengan posisi mata agar nyaman. Menurut Gallo, sentuhan ini akan membuat pengunjung merasa memiliki MacBook sebelum akhirnya benar-benar memilikinya (membeli). Dengan toko yang bersih, minimalis, transparan, terang, produk yang canggih dan sentuhan membuat pengalaman berbelanja di Apple Store menjadi pengalaman multisensoris. 
       Tidak hanya itu, setiap laptop, iPad, iPhone, semua dalam keadaan menyala dan terhubung ke internet. Hal ini membuat pengunjung dapat melakukan apa saja di internet melalui perangkat-perangkat tersebut. Para specialist juga tidak akan mengganggu Anda, Anda dapat mencobanya selama yang Anda mau. Bahkan mereka akan meminta izin Anda sebelum mereka menyentuh produk yang Anda coba, yang bahkan belum menjadi milik Anda. 
       Value produk, sebagai contoh, produk iPhone Apple, memiliki value dibanding  smartphone lainnya, yaitu kemudahan penggunaan dan fleksibilitas. Jika dijabarkan lagi, value tersebut meliputi:
·         Teknologi layar sentuh, di mana semuanya, mulai dari sms, memilah-milah halaman utama, mencari kontak, dan browsing internet, dilakukan melalui layar. Menu dapat dipilih hanya menggunakan ujung jari anda.
·         Desain yang minimalis, simple, tapi terlihat lebih elegan, dan modern.
·         Sistem fitur penuh, jadi semua fasilitas ponsel, kamera, PDA, GPS, MP3 ada di iPhone.
       Dengan produk sekelas Apple, perusahaan masih mau melakukan semua ini untuk pengunjung tokonya. Inilah yang Steve Jobs maksud dengan VALUE. Produk Apple memang tidak untuk semua orang, namun bagi yang sudah menggunakan produk Apple, akan sulit merasakan pengalaman yang sama dengan produk lain. Dengan demikian, produk Apple menginginkan konsumennya yang tersegmentasi ini bisa semakin loyal dan tidak berniat pindah ke produk kompetitor. Kesimpulan : value dari produk Apple Inc. yang membedakan dari pesaing adalah program software, fitur, Apple Store, desain, dan teknologi.
       Diupdate 3 Januari 2018: Skandal dan kasus hukum Batterygate, yaitu kasus baterai iPhone bermasalah dan meledak. 
Baterai iPhone Bermasalah. Sumber: tekno.kompas.com
       Apple's Batterygate, ya, skandal akhir tahun perusahaan bonafid sekelas Apple. Ternyata perusahaan sekelas Apple pun bisa melakukan kesalahan fatal dalam membuat produknya (cacat produk), mending kalau hanya beberapa saja sehingga dapat diantisipasi (ganti rugi), tapi ini sudah banyak konsumen iPhone yang menjadi korban, sehingga kasusnya menjadi viral dan akhirnya membuat brand Apple sekarang menjadi jelek. Sebagaimana dilansir di Koran Pikiran Rakyat, 4 Januari 2018, para pemilik iPhone menuding pihak Apple sengaja memperlambat performa iPhone melalui upgrade system agar pengguna kesal dan pada akhirnya membeli iPhone terbaru. Pihak Apple pun mengakui mereka memang mengutak atik performa iPhone lama (khususnya seri 6 dan 7) yang mengakibatkan performa iPhone lama tersebut menjadi lambat. Namun, Apple beralasan bahwa penurunan performa tersebut justru bertujuan baik, yaitu agar masa pakai iPhone menjadi lebih lama dan membuat baterai lebih awet. Apple berupaya menarik simpati konsumen dengan menurunkan harga penggantian baterai iPhone dari Rp.1 juta menjadi Rp. 391 rb. Tapi, namanya kekecewaan konsumen yang memuncak membuat simpati tersebut menjadi tidak terlalu berarti. Apple kini bersiap-siap menerima konsekuensi berikutnya, yaitu pemasaran iPhone terbaru akan terhambat. Konsumen sudah tidak percaya lagi. Mereka beranggapan produk baru tersebut tetap akan menyimpan masalah baru dalam hal kualitas produk. Di samping itu, ketidakberesan tersebut terlanjur semakin menguat (mengingat alasan yang terlalu mengada-ngada) dan akhirnya membuat banyak pengguna berniat menggunakan jalur hukum class action, mengingat produk iPhone lama banyak yang cacat produk dan merugikan banyak konsumen. Di Prancis, seperti diberitakan Android Authority, Apple bisa didakwa melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan kesengajaan menurunkan kualitas produk. Menurut hukum di Prancis, hal itu bisa mengakibatkan peredaran produk Apple di Prancis ditarik.  Lalu, di Korsel, ribuan pengguna iPhone juga mengajukan class action ke pengadilan setempat dengan kasus tersebut. Dalam hukum yang berlaku di Korsel, adalah menjadi kewajiban perusahaaan untuk memberitahukan informasi secara lengkap akan produk/jasa yang ddijualnya. Sementara di AS, terjadi 15 class action untuk kasus tersebut. Tapi, menariknya, ada tuntutan penggugat yang dianggap mengada-ngada, yaitu meminta ganti rugi sebesar 999 Miliar dolar AS yang melebihi nilai kekayaan Apple (ini mah namanya materialistis dan pemerasan yang berlindung di balik hukum hehe..). Boleh mengajukan tuntutan ganti rugi, tp ya yang masuk akal lah dan realistis, agar tidak menjadi bahan tertawaan. Kasus ini sudah go international, bisa dikatakan Apple sangat terlambat mengatasi masalah di negaranya. Belum usai di negara sendiri, sudah menyebar ke negara lain. Kita tunggu saja, bagaimana proses selanjutnya dan bagaimana ending-nya?
       Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com


 
    
      

Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan

Seringkali kita mendengar istilah manajemen yang merupakan salah satu jurusan perkuliahan di fakultas ekonomi, tapi kurang paham apa defini...