All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Oktober 2017

IWA

Senin, 30 Oktober 2017

Tipikal Striker Murni di Era Sepak Bola Modern

Sumber: quora.com

Striker murni biasa disebut juga goal getter, center forward atau ada juga centre forward (ga tau mana yang lebih tepat antara center dan centre, tapi keduanya sama-sama sering digunakan). Nah, striker murni ini memiliki berbagai macam tipikal:

1. Tipikal Big Man
Sudah tentu wajib punya postur di atas rata-rata, biasanya di atas 187 cm (utk standar internasional, tp utk ukuran Indonesia 175 cm sdh memenuhi syarat hehe..), tinggi kekar, cenderung hanya diam di kotak penalti, lambat, tapi memiliki penempatan posisi yang baik, menjadi pemantul bola bagi rekan-rekannya, serta naluri mencetak gol yang tinggi. Di samping itu, striker jenis ini memiliki duel udara yang sangat baik. Contoh: Romelu Lukaku dan Harry Kane. Banyak yang bilang tipikal big man merupakan tipe penyerang malas, tapi berubah menjadi garang kalau sudah di area kotak penalti. Tipikal striker ini disebut juga CF (Center Forward) sejati.

Lukaku dengan postur tinggi kekar 190-an cm. Sumber: dailysstar.co.uk

2. Striker Jangkung dengan Tipikal yang tidak Mau Diam
Pada dasarnya tipe penyerang ini adalah goal getter, bisa juga sebagai pemantul bola, tapi tidak mau berpatokan di satu posisi, rajin membuka ruang (berperan sebagai ST/Second Striker), bahkan ikut mundur, serta punya kecepatan, sehingga diharapkan membingungkan pertahanan lawan. Postur tetap ideal seperti tipikal big man, tapi cenderung tinggi langsing, licin, dan ga mau diam (karena bergerak terus menjemput bola). Misal: Karim Benzema dan Ibrahimovic
Benzema dan Ibrahimovic yang berpostur tinggi langsing, tapi khusus Ibrahimovic memang memiliki tulang yang besar, sehingga terlihat seperti raksasa

3. Tipikal Pelari, Penyelinap, dan Jago Dribble
Striker murni modern tidak melulu bicara postur, lihat saja striker murni yang dimiliki tim Manchester City rata-rata bertubuh mungil, yaitu Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Ada juga striker PSG, Neymar, dan Striker Barca, Leonel Messi, semuanya punya tinggi badan di bawah 180 cm. Naluri mencetak gol mereka tinggi, keterbatasan postur diakali dengan penempatan posisi yang pas, lincah, dan cerdik ketika duel bola udara dan menyundul bola. Striker tipe ini juga bisa berperan sebagai CF, ST, dan WG sekaligus, rajin menyelinap dan memancing pertahanan lawan dengan teknik, kecepatan, dan dribble kelas tinggi. Striker tipe ini cenderung "provokatif" karena senang melewati beberapa pemain bertahan lawan, sehingga memancing lawan untuk melanggar dengan tekel keras. Dengan spesialisasi lari yang cepat secara terus menerus, striker tipe ini harus memiliki VO2 max yang lebih tinggi dibanding striker big man. Striker bertipe seperti ini cenderung eksplosif, sehingga pemulihan ke pertandingan berikutnya lebih lama daripada pemain bertipe lain. Di samping itu, gerakan eksplosif tersebut menikbulkan konsekuensi, yaitu rentan cedera, di samping akibat sering ditekel lawan.
4. Tipikal Winger/penyerang sayap, tapi Sanggup dan Bermain Sama Baiknya jika ditempatkan di Posisi CF maupun ST.
Jelas siapa pemain yang dimaksud, ya, tentu saja Cristiano Ronaldo. Posisi aslinya memang winger, tapi sering berubah posisinya menjadi CF maupun ST membuat pemain lain yang asalnya striker murni bergerak membuka ruang dan menempati posisi winger. Ditunjang skill ok, kecepatan mantap, naluri mencetak gol tinggi, serta postur tinggi ideal dan kokoh, membuat pemain tipikal seperti ini bisa menjalankan peran yang berbeda dengan sama baiknya, tentunya harus didukung oleh rekan setimnya yang harus mengalah dan mau mengubah posisinya juga.
Sumber: Wikipedia
Saya membayangkan, jika semua striker murni yang berbeda karakter ini disatukan dalam satu tim, maka tim tersebut akan memiliki barisan penyerangan yang super agresif dan haus gol. Tapi ada risikonya, kemampuan defence tim menjadi agak berkurang, karena pada dasarnya karakter striker murni adalah hanya ingin menyerang dan malas bertahan.
Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com




Sabtu, 21 Oktober 2017

Bahaya Petir saat Main Sepak Bola


Sumber: Kompasiana.com

Musim peralihan seperti saat ini (bln Oktober 2017) dan puncak musim hujan (kmgkn Desember-Januari thn depan) adalah kondisi cuaca yang paling diwaspadai oleh pesepakbola lapangan (outdoor). Bukan masalah hujan lebatnya atau genangan air di lapangan yang menghambat pertandingan (itu akan teratasi secara otomatis jika sistem drainasenya bagus), melainkan petir. Ya, petir, kalau berkumpul menjadi suatu badai petir yang dahsyat, banyak yang menyebutnya sang cambuk malaikat, ada juga yang menyebut Thor lagi ngamuk, merupakan fenomena alam ekstrem yang bisa membahayakan nyawa manusia. Banyak manusia yang tewas tersambar petir akibat ketidaktahuan manusia akan bahaya petir. Banyak pesepakbola (terutama yang bukan pro) yang kurang mewaspadai hal tersebut, padahal sambaran petir sewaktu-waktu mengincar pemain yang tetap bersikukuh bertanding di lapangan. Padahal, ada kejadian di pertandingan internasional, stadion sudah dipasang penangkal petir, tapi tetap saja petir menyambar ke arah bawah lapangan, mengakibatkan para pemain dari kedua tim bertumbangan secara bersamaan. Belum lagi pul sepatu beberapa pemain yang masih ada unsur logamnya, mempermudah sambaran tersebut. Tapi, untuk generasi terbaru, sepatu dengan pul logam mulai dihilangkan, karena dianggap membahayakan jika terjadi benturan. Saya rasa FIFA sebagai organisasi sepak bola tertinggi di dunia beserta anak buahnya harus lebih memperhatikan hal-hal tersebut yang masih saja dianggap sepele dalam suatu pertandingan. Bisa dikatakan, cuaca buruk dan esktrem merupakan force majeure, suatu keadaan darurat di luar kemampuan manusia, yang tidak membuat pertandingan dihentikan, ditunda, atau mungkin dialihkan. Perlu ada pengetahuan khusus akan hal-hal seperti ini.
Walaupun sudah dipasang penangkal petir, hal tsb tdk jd jaminan. Sumber: kaltim.tribunnews.com
Diupdate 12 Januari 2019: bermain sepak bola di lapangan terbuka harus segera dihentikan jika terjadi cuaca buruk walau sudah ada penangkal petir di stadion tsb. Salah satu cuaca buruk yang sangat ditakuti (terutama sambaran petirnya) saat berada di lapangan terbuka adalah hujan siklon tropis. Disebut hujan siklon tropis (trmsk hujan ekstrem) karena seperti ada putaran kipas angin raksasa di langit yang meniup air hujan shg bergerak tdk beraturan, cenderung memutar, & lebat. Putaran kipas angin pun tdk menentu, awlnya biasa, lalu smkn kencang, tiba2 berhenti, lalu muncul lagi (spt kipas angin di rumah ada switch on/off berikut level putaran kipas mulai dari low, medium, & high, dipencet sesuka hati😜). Tentu saja disertai angin & badai petir yg dahsyat. Saat hujan siklon tropis, posisi awan pekat terlihat lbh rendah dari biasanya, membuat sambaran petir akn lbh membahayakan, & bahkan bisa mencapai ke darat. Ketika hujan reda pun tidak jaminan petir hilang, justru bisa saja malah semakin galak utk kemudian terjadi hujan ekstrem lagi.

Menghadapi kondisi alam yang tidak bersahabat, satu-satunya cara adalah menunda pertandingan hingga badai petir berhenti, jikalau masih tidak berhenti, harus dijadwal ulang pertandingannya. Ini bukan masalah yang sepele, melainkan keadaan darurat (force majeure) sehingga sangat berisiko jika dilakukan pertandingan. Atau kalau mau nyeleneh, sudah saja atap stadionnya ditutup, itu jauh lebih aman, walaupun harus ada anggaran khusus untuk buat atap stadion yang bisa dibuka tutup secara otomatis. Tapi, esensi pertandingan lapangan (outdoor) jadi hilang, berganti menjadi pertandingan indoor hehe..

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



Senin, 16 Oktober 2017

Inovasi dan Biaya Tinggi

Inovasi selalu berbanding lurus dengan biaya tinggi. Misalnya saja inovasi yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) membuat harga tiket kereta api menjadi lebih mahal, tentunya dipengaruhi juga oleh inflasi. Tapi, dampak positifnya dirasakan langsung oleh penumpang setianya, lebih nyaman, aman, tertib, bersih, tepat waktu, dan sebagainya. Penumpang yang lemah daya belinya, tentunya akan tersisih oleh penumpang yang lebih baik daya belinya, toh jumlah penumpang kereta api semakin banyak, bahkan dalam momen-momen tertentu seperti libur panjang Lebaran, dan sebagainya, jumlah penumpang membludak tidak sebanding dengan jumlah kereta apinya. Seringkali, hal tersebut diantisipasi oleh PT. KAI dengan mengadakan KAI Travel Fair yang sering menawarkan tiket promo jauh di bawah pasaran. Masalahnya: jumlah tiket promonya sedikit, sementara yang datang membeludak, sehingga menimbulkan kekecewaan bagi yang sudah datang, mengantri, tapi tidak dapat apa-apa. Mungkin ke depannya, udah aja sediakan tiket diskon di setiap loket resmi dengan sistem random, itu jauh lebih baik daripada menyusahkan konsumen dan memunculkan masalah baru. Toh, bukankah mengadakan travel fair justru membutuhkan biaya tambahan yang besar? Ada yg mengganjal jg dgn PT. KAI ini, dgn berdalih permintaan yg sngt tinggi, seringkali kenaikan harga tiket menjadi signifikan di momen2 tertentu seperti libur hari raya. Itu memang sdh diatur khusus, mengingat tarif diserahkan kpd mekanisne pasar. Harga memang menjadi tdk masuk akal, toh msh bnyk yg memburu. Bnyk yg ngantri, tp yg cerdik dan kuat duitnya yg bisa memenangkan persaingan hehe.. Kemudian, harga tiket seringkali naik scr diam2 n sunyi spt silent hill hehe.. Jadi bnr2 tanpa pemberitahuan, tau2 sdh naik sj (biasanya di tarif subclass tertinggi/termahal di tiap kelasnya). Kl konsumen yg kritis walau tiket naik  Rp. 5 rb sj pasti akn ketahuan.
Antisipasi tiket KA mahal lewat KAI Travel Fair tiap tahun dengan banyak tiket promonya. Sumber: dyandra.com
Di-update 12 Januari 2018: PT. KAI akn memasang fasilitas Wi-Fi di seluruh kereta api (KA) jarak jauh (ga tau semua kelas atau eksekutif sj?) Jika bnr, ini tentunya inovasi yg sngt baik n bermanfaat. Tp, apkh inovasi tsb membuat harga tiket bkl naik scr diam2 ala Silent Hill td ya? Entahlah ;)
Fasilitas Wi-Fi di Setiap Kereta Jarak Jauh. Inovasi bagus, tp Hrg Tiket bkl Naik scr Diam2 ga ya? Sumber: trivia.id
Di-update 28 Juni 2018: PT. KAI sudah mulai meregenerasi rangkaian kereta api jarak jauh dgn kehadiran rangkaian kereta api stainless steel kelas ekonomi premium, eksekutif, n termewah kelas eksekutif luxury (sleeper train), yg diklaim sbg karya anak bangsa, memiliki kelebihan body lbh tahan karat, suspensi lbh empuk, interior lbh elegan, ada headset, kamar mandi lbh kekinian, ada CCTV, fasilitas mushola di kereta makan (walau hny muat 2 org), dsb. Di rangkaian kereta tsb sdg diupayakan dipasang Wi-Fi, walau modemnya sudah terpasang.
Body Tahan Karat, Livery khas, tp Cenderung Sederhana krn Tdk Ada Cat Dasar Berikut Variasinya #EksteriorEksekutifStainlessSteel

Interior KA Eksekutif Stainless Steel Kekinian, Ada CCTV+Modem Wi-Fi Tergantung di Ats, Walau Modem Baru Sebatas Pajangan ;)
Mushola di Kereta Makan, Tdk Ada Pemisahan utk Pria n Wanita
Mushola hny Muat 2 Orang

Ini Dia Inovasi KA Eksekutif yg Paling Baru utk Rute Jarak Terjauh, dilaunching saat Musim Mudik 2018: Kelas Eksekutif Luxury Sleeper Train Menggunakan Single Seat. Udh spt Kelas Business Pesawat Garuda Indonesia atau disebut juga Hotel Berjalan, Lengkap dgn Bnyk Tombol Elektronik yg Penasaran utk Dioprek hehe.... Sayang, Knp kok Ada Kursi Mundurnya? (Tdk Searah dgn Jalannya Kereta). Harga Tiket Promo Rp.  900 rb-an utk Rute Jkt-Sby, tp bs Nembus Jutaan kl Tarif Promonya dicabut. Sumber: jabarnews.com
Sbnrnya PT. KAI dulu (thn 90-an namanya msh Perumka) jg melakukan inovasi yg skrg mlh dihapus, yaitu menyediakan kelas argo wilis spesial, dgn susunan kursi 2 di kiri dan 1 (single seat di kanan). Jika kls tsb dihidupkan lg, mgkn tarifnya bkl lbh mahal darikelas argo eksekutif pd umumnya, tp tentunya bkl lbh nyaman, terutama buat yg bepergian sendiri duduk di single seat (privasi lbh terjaga tanpa khawatir diajak ngobrol ngalor ngidul dgn durasi lama oleh penumpang sblh hehe..).
Interior KA Argo Wilis Kelas Spesial Thn 90-an (Skrg Kok Ditiadakan ya?). Foto diambil saat Saya Berkunjung ke Museum Transportasi TMII Jakarta
Di-update 28 September 2018: Pada tanggal 28 September 2018, PT. KAI merayakan HUT ke-73 dengan mengusung tema Inovasi. Semoga semakin maju dan sukses, Aamiin. Memang, inovasi PT. KAI yang saya rasakan beberapa bulan belakangan semakin banyak, mulai dari:
- Kebersihan, kenyamanan, dan keamanan yang semakin mantap, baik di dalam kereta api maupun di lingkungan stasiun
- Sistem ticketing online yang memudahkan dan tidak perlu antri
- Sistem check-in dan boarding pass untuk menghindari calo, tiket palsu, penumpang gelap, dan sebagainya
- Sistem E-boarding pass di aplikasi KAI Access 2 jam sebelum keberangkatan (jadi tidak perlu antri di check-in counter)
- Online Cancelation dan Online Reschedule. Jadi, bagi penumpang yang ingin membatalkan tiket kereta atau mengubah jadwal kereta tidak perlu ke stasiun pemberangkatan dan mengantri panjang. Tapi, ingat, pembatalan, penjadwalan ulang, bahkan mengganti nomor kursi di jadwal yang sama akan dikenakan charge yang lumayan besar
- Fitur pemesanan KA Lokal secara online (masih terbatas di KA Bandung Raya)
- E-Wallet, yaitu metode pembayaran baru pada aplikasi KAI Access, meliputi Mandiri E-Cash, BNI Uniqku, dan Telkomsel T-Cash
- Sleeper Train, KA Wisata, dan peremajaan kereta api semua kelas
- Integrasi KA barang dengan pelabuhan
-Kereta Kesehatan sebagai bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility)
- KA Bandara
Reaktivasi rel kereta api di wilayah tertentu
(Sumber: Pendapat dan Pengalaman Penulis, serta Dikutip dari Koran Pikiran Rakyat 28 September 2018). Untuk info lengkapnya, silakan kunjungi website PT. KAI dengan link: https://www.kai.id/

Tapi, lagi-lagi ada yang mengganjal, inovasi tersebut membuat tarif tiket KA jarak jauh naik secara signifikan (tapi diam-diam). Saya rasakan sendiri, tahun 2017 harga tiket KA eksekutif Argo Parahyangan masih di kisaran Rp. 100 rb-120 rb (berbagai subclass, jadi yang pesan jauh2 hari bisa dapat harga terendah). Nah, sekarang, saya coba tiket KA Eksekutif rute yang sama pesan untuk Desember 2018, hanya berlaku satu harga (pdhl pesan jauh2 hari bulan September 2018), itupun harganya melonjak jadi Rp. 140 rb. Nah, tiket yang harga Rp. 100 rb itu menjadi milik KA Ekonomi Premium (turun kasta) dengan rute yang sama. Luar biasa bukan... Saya berpendapat bahwa itu adalah keuntungan dari perusahaan monopoli (tidak ada saingan), jadi (maaf) bisa seenaknya menaikkan harga tiket (apalagi Lebaran), toh daya beli masyarakat masih tinggi. Mereka berdalih akibat biaya komponen dan bahan bakar nak, serta akibat pengaruh inflasi. Padahal, kalau diperhatikan ya faktor utamanya itu tadi, akibat banyak inovasi tentunya membutuhkan biaya yang tinggi. Ketika harga tiket KA dinaikkan, otomatis ada penumpang yang turun kasta dari biasa naik KA Eksekutif menjadi Ekonomi Premium, yang tadinya sanggup di Ekonomi Premium turun kasta menjadi Ekonomi AC. Yang makin kaya sih ga masalah, mau naik KA Eksekutif, KA Wisata, Sleeper Train, bahkan di lokomotif sekalian itu sah2 saja, toh orang kaya mah bebas hehe... Yang dipermasalahkan, bagi penumpang yang dulu biasa naik KA Ekonomi bersubsidi (KA Ekonomi jadul), dipastikan akan tersisih akibat daya belinya lemah. Menyedihkan memang, sesuai tema, inovasi pasti menimbulkan biaya tinggi, dan itu dibebankan ke konsumen.

Contoh lain: inovasi teknologi dalam pertandingan sepak bola seperti teknologi garis gawang berikut teknologi video tayangan ulang/Video Assistant Referee (VAR) membutuhkan biaya yang tinggi, sehingga hanya dimiliki oleh negara yang maju sepakbolanya dan makmur secara ekonomi. Inovasi tersebut meminimalisir kesalahan wasit dan asistennya dalam mengambil keputusan serta menghindari kontroversi panjang di kalangan banyak pihak. Sejauh ini, teknologi tersebut hanya dimonopoli oleh negara-negara yang menjadikan sepak bola sebagai industri yang diakui secara internasional. Baiknya, sih ada pemerataan dan keadilan, sehingga tidak menimbulkan kesan diskriminatif. 

Teknologi VAR sendiri sdh diberlakukan secara penuh pd Piala Dunia 2018 di Rusia. Hasilnya, memang tidak ada lagi kontroversi seperti gol tangan Tuhan Maradona, gol melewati garis gawang/belum, diving/tdk, handball/tdk, dsb. Sejauh ini, semua keputusan wasit yg membutuhkan VAR di Piala Dunia 2018 dipatuhi oleh semua pihak tanpa ada protes.

Sumber: rectmedia.com

Demikian pula di dunia otomotif, semakin banyak inovasi yang dimiliki suatu kendaraan, semakin tinggi pula harga kendaraan tersebut. Misalkan, teknologi sensor untuk mendeteksi gangguan yang tidak terlihat oleh pandangan pengemudi, atau teknologi auto driving yang sedang dikembangkan untuk beberapa tahun ke depan. Lalu, ada juga teknologi robot untuk memudahkan manusia. Sempat ada kekhawatiran juga sih, kalau keberadaan robot nantinya bukan untuk memudahkan manusia, tapi untuk menggantikan manusia, karena dianggap lebih murah ketimbang menggaji manusia. Tapi, di sini faktor kemanusiaan dan hati nurani berbicara, teknologi robot hanya dibuat untuk memudahkan manusia tanpa harus mengganti pekerjaan yang biasa dilakukan manusia.
Sumber: tekno.id

Pada dasarnya, inovasi selalu menghadirkan dampak yang positif, tapi harus diperhatikan lingkungan di sekitarnya untuk mencegah dampak negatif yang besar, jangan sampai inovasi malah menyisihkan tenaga manusia, seperti kehadiran robot jangan sampai menyisihkan manusia (PHK massal misalnya), tapi justru membantu dan memudahkan manusia untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Ya, itulah yang dikhawatirkan di Industri 4.0 (kombinasi komputer, internet, teknologi, dan robot) yang sedang menggema akhir-akhir ini. Di samping itu, apakah setiap inovasi selalu berbanding lurus dengan biaya tinggi dan ujung-ujungnya biaya tersebut dibebankan kepada konsumen? Adakah cara lain yang lebih elegan?

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com




Kamis, 12 Oktober 2017

Hak Siar Sepak Bola, Rating, dan Ketidakadilan


Sumber: sbobetindo.org

Sudah menjadi semacam hukum bisnis dan ekonomi di dalam dunia penyiaran televisi, setiap acara live selalu mempertimbangkan rating dan animo penontonnya. Rating tinggi berarti disukai penonton, sehingga banyak sponsor yang ingin masuk, tujuan akhir (keuntungan hak siar) akan tercapai. Dengan rating tinggi, acara layak dipertahankan dan akan dievaluasi jika terjadi kejenuhan dan penurunan rating. Seringkali rating tinggi tidak terlalu mempedulikan edukasi dan moralnya, yang penting tayangan tersebut disukai masyarakat dan bernilai jual tinggi.

Contoh hak siar yang sering menjadi lahan potensial rebutan stasiun televisi kelas kakap adalah pertandingan sepak bola (biasanya siaran langsung). Harga untuk membeli hak siar liga favorit tentunya sangat mahal, apalagi pertandingan yang disiarkannya adalah tim besar. Siaran yang disajikan sudah pasti siaran langsung, tidak peduli jika harus ditayangkan dini hari, sebab jika siaran ulang, tentunya menyebabkan animo penonton berkurang dan rating akan menurun. Harga yang mahal harus ditebus harus dengan rating yang harus tinggi. Jika rating tinggi didapat, maka banyak iklan yang masuk, uang dari iklan itulah yang menutupi modal bahkan mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Dengan rating tinggi itulah, penonton diharapkan bisa loyal dan biasanya mampu menyisihkan stasiun televisi kompetitor dengan acara lain yang bukan live. 

Biasanya jadwal pertandingan disusun di waktu prime time, baik weekday maupun weekend. Prime time terbaik menurut saya adalah pulang kerja, sekitar jam 17-21. Bahkan, untuk kompetisi terbaik dunia, waktu dinihari di Indonesia juga merupakan prime time. Apalagi jika bulan suci Ramadan tiba, siaran live sepak bola saat dini hari (sahur) adalah hal yang sangat dinantikan di tengah acara tv lain yang rata-rata hiburan dan lawak, walaupun ada juga unsur edukasi dan dakwah (walaupun itu jarang).

Sepak bola sendiri merupakan olahraga terpopuler di dunia, hanya beberapa negara saja (seperti AS) yang tidak menjadikan sepak bola sebagai olahraga terpopuler, karena di bawah bayang-bayang olahraga basket. Karena itulah, sepak bola sudah dijadikan industri bagi banyak negara. Banyak yang menggantungkan hidup dari sepak bola, mulai dari pedagang kecil, UMKM, pelaku sepak bola itu sendiri, stasiun televisi yang menyiarkan, dan pebisnis kelas kakap. Diupdate 2 Februari 2018: Bagi stasiun televisi, menyiarkan sepak bola harus dipikirkan ratingnya bakal tinggi atau tidak? tim yang bertanding bisa menarik sponsor atau tidak? antusiasme penonton di televisi maupun stadion bakal tinggi atau tidak? Bakal aman dan nyaman disiarkan atau tidak? Jika tidak direncanakan dengan baik, bukannya rating tinggi dan keuntungan yang didapat, melainkan rating rendah dan kemungkinan nombok menjadi besar. Contoh: Di Indonesia, sebelum kompetisi liga resmi dimulai, sering diadakan turnamen pramusim. Nah, pihak stasiun televisi sangat mengharapkan tim-tim besar yg bisa menarik sponsor, dan rating tinggi itu tetap bisa lolos fase penyisihan grup demi keuntungan yg diharapkan tetap terjaga. Jika tidak, alamat bakal ada keuntungan yg hilang. Kita lihat saja di Piala Presiden 2018 fase grup kemarin. Persib (disebut2 sebagai tim dgn penarik sponsor dan bernilai bisnis terbesar di Indonesia) tampil buruk dan tersisih di penyisihan grup, tentunya memendam kekecewaan, tidak hanya bagi bobotoh, suporter setianya, tapi juga stasiun televisi yang menyiarkan Piala Presiden dan Panpel stadion. Ujung2nya apantusiasme penonton menurun dan rating menurun, walau mgkn bisa terobati krn msh ada tim lain spt Arema yg bisa menarik sponsor juga masih berjuang di Piala Presiden, tapi tetap ada keuntungan yang hilang.

Rating tinggi memang hanya berlaku untuk tim-tim besar dan terkenal. Sedangkan untuk tim-tim kecil, mereka sudah kalah rating sebelum memulai pertandingan, sehingga kemungkinan kecil untuk disiarkan (jika disiarkan pun lawannya harus tim besar dan populer). Ujung-ujungnya, pemasukan dari hak siar sangat kecil, dan membuat tim-tim tersebut sulit bersaing, baik secara finansial maupun prestasi. Ini mungkin salah satu dampak negatif dari sistem kapitalisme, yang kaya makin kaya, yang miskin tetap miskin, yang klub kaya makin kaya, yang klub gurem tetap gurem...Solusinya bagaimana, ganti sistemnya, perlu ada pemerataan, jangan tim kecil diabaikan, baru disiarkan kalau lawannya tim besar yang menjual. Tapi, lagi-lagi ujung-ujungnya adalah duit. Kalau tim yang bertanding keduanya tim kecil, lalu disiarkan, biasanya yang jadi keluhan adalah rating rendah, pemasukan buat tv minim, malah nombok, sehingga mereka berpikiran lebih baik tidak usah disiarkan dan cari acara lain saja yang ratingnya lebih baik.

Diupdate 14 April 2018:
Hak siar pertandingan sepak bola kelas kakap, baik nasional, maupun internasional hampir pasti menjadi milik stasiun tv kelas kakap pula. Di sini bentuk ketidakadilan kembali terjadi, stasiun tv gurem tidak mendapatkan apa2 dan semakin tidak dilirik oleh penonton. Kalau memang ada pemerataan keadilan, itu stasiun tv pemegang hak siar kasih lah beberapa pertandingan, ya katakanlah bukan big match, tapi pertandingan tingkat medioker, saya yakin stasiun TV gurem dengan senang hati menyiarkan pertandingan tsb. Tentunya hrs membayar hak siar kpd pemegang hak siar. Biasanya kendala stasiun tv gurem adalah jangkauan siaran, tapi itu bisa diatasi kalau ada kerja sama yang menguntungkan dengan stasiun TV kelas kakap. Saya yakin, stasiun TV gurem akan naik kasta, mulai dilirik penonton, sedangkan stasiun TV kelas kakap juga smkn eksis. Tapi yand terjadi sekarang ketidakadilan, stasiun TV kelas kakap mikirin dirinya sendiri, demi rating besar dan duit, sdgkn stasiun TV kls gurem spt hidup segan mati tak mau, tapi masih ada hehe..

Silakan mampir juga ke blog saya yang kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima Kasih. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



Senin, 09 Oktober 2017

Pertumbuhan Tinggi Badan Pesepakbola Marcus Rashford yang Pesat dlm Waktu Singkat

Sumber: www.football-wallpapers.com

Saat berusia 18 tahun, tinggi badan Rashford, pesepakbola muda berbakat Inggris yang bermain di Manchester United adalah sekitar 180 cm. Namun, setelah setahun berselang, tinggi badannya bertambah sekitar 3 cm, sehingga tinggi badannya 183 cm. Suatu pencapaian yang luar biasa. Saya rasa, pihak klub sangat memperhatikan pertumbuhan tinggi badan para pemain mudanya. Pihak klub sudah menyediakan pola latihan khusus dan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan tinggi badan para pemain mudanya. Hal ini yang jarang dilakukan oleh klub-klub sepak bola di Indonesia. Banyak orang kita yang beranggapan bahwa itu adalah faktor genetik. Sehebat apapun latihan untuk menunjang pertumbuhan tinggi badan, kalau genetiknya pendek, ya sulit juga. Tentunya itu pernyataan yang salah. Perhatikan atlet basket, renang, voli, dan semua olahraga yang ada loncatnya di Indonesia. Rata-rata posturnya tinggi-tinggi, padahal genetik orangtuanya pendek. Itu karena ada latihan khusus, nutrisi, dan olahraga yang digelutinya. Teman saya dengan kedua orangtua bertinggi badan di bawah 175 cm, terbiasa olahraga skipping sebanyak 2000 kali setiap pagi sejak usia muda, hasilnya tinggi badannya mencapai sekitar 190 cm. Jelas, hal ini tentunya perlu usaha ekstra dan di bawah pelatih khusus, apalagi jika ada masalah genetik itu tadi yang menjadi kendala orang Indonesia. Bahkan, saya pernah membaca, di usia 30-an pun, jika dilatih secara khusus (lebih baik di bawah bimbingan pelatih khusus) serta nutrisi yang mendukung, maka tinggi badan masih bisa bertambah, walaupun peluangnya kecil.
Sumber: solusitambahtinggi.com

Kembali ke Rashford tadi, dengan postur yang semakin tinggi ideal, memudahkan untuk duel bola-bola atas, apalagi sejatinya Rashford adalah penyerang murni, bukan di sayap. Beruntung, dengan jangkauan kaki yang panjang, postur tinggi tapi langsing Rashford tampak semakin lincah dan kencang berlari, tapi tetap kokoh dan tidak mudah jatuh. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain yang bersangkutan, ujung-ujungnya performa pemain akan lebih baik. Semuanya bisa dicapai, karena di negara yang sudah maju dan berprestasi sepak bolanya, memiliki sport science yang jauh lebih baik dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Apalagi biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan sport science tentu sangat mahal. Mungkin di Indonesia belum menjadi prioritas.

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



Jumat, 06 Oktober 2017

Pesepakbola Berkaki Kidal Lebih Ditakuti

Sumber: belitung.tribunnews.com
 Pesepakbola pada umumnya memiliki kedua kaki yang kuat, tapi jika diteliti, mereka memiliki kaki terkuat (dominan) adalah kaki kanan. Tapi, ada sebagian kecil pesepakbola berkaki kidal, walaupun tangan aktif tetap kanan. Mereka memiliki keistimewaan sehingga biasanya lebih ditakuti oleh pemain lawan. Contoh: Messi, David Silva, Roberto Carlos, dan Maradona. Uniknya kebanyakan pemain berkaki kidal ini bertubuh pendek tapi dibekali kecepatan dan kelincahan. Tapi, ada juga yang bertubuh jangkung seperti Bale, Robben, dan striker kekar Adriano.

1. Pesepakbola Berkaki Kidal Cenderung Memiliki Umpan yang Sulit Ditebak
Hal ini dimaklumi karena pesepakbola berkaki kidal merupakan hal yang langka, sehingga lawan tidak terbiasa menghadapinya, butuh usaha lebih untuk menghadapi pemain kidal tersebut. Selama latihan pun, pemain yang sering dihadapi bukan berkaki kidal. Umpan-umpan tricky dan sulit ditebak inilah yang membuat peluang semakin besar dan rekan setimnya bisa memanfaatkan hal tersebut.

2. Pesepakbola Berkaki Kidal Cenderung Lebih Ditakuti Kiper Lawan
Kiper sudah terbiasa dilatih dan mengamati pergerakan pemain bola yang akan mengancam gawangnya, termasuk jika terjadi tendangan penalti. Masalahnya, yang sering diamati itu pemain berkaki dominan kanan. Ketika terjadi penalti pun, pemain berkaki kidal cenderung sulit ditebak arah tembakannya. Kiper perlu usaha ekstra untuk menepis tendangan penalti si kidal ini. Perlu latihan khusus agar instingnya lebih peka dan reflek lebih baik.

3. Pesepakbola Berkaki Kidal Cenderung Punya Speed Tinggi
Sudah tidak heran, mereka yang berkaki kidal banyak yang memiliki kecepatan dan kelincahan yang baik. Sebagai contoh: Messi, Bale, Robben, dsb. Mereka memiliki kemampuan untuk bergerak liar ke berbagai posisi, sehingga menyulitkan lawan, dengan kaki kidal magisnya menjadi kekuatan tambahan yang membuat lawan harus semakin waspada. Mereka juga memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, sehingga dapat bergerak dan berpindah posisi dengan cepat. Pergerakan liar inilah yang sering membingungkan pertahanan lawan.

4. Pesepakbola Berkaki Kidal Cenderung Disegani, Menjadi Motor Serangan dan Leader di Posisinya
Seperti halnya seorang Messi, David Silva, dan Maradona, merupakan pesepakbola yang disegani, menjadi motor serangan tim, serta pemimpin tim. Hal ini dikarenakan mereka diberkati skill khusus yang membuat aura kebintangan mereka begitu kuat, punya power, dan inspirator bagi rekan-rekannya.

Tapi, pemain kidal biasanya cenderung punya kelemahan, yaitu kaki kanannya lemah, jadi hanya kiri yang benar-benar kuat, sehingga ketika akan mengumpan, atau menembak ke gawang, pemain tersebut cenderung menempatkan kaki kirinya sebagai tumpuan utama, jika peluang ada pada saat kaki kanan yang digunakan, maka pemain tersebut akan menahan bola dan segera dipindahkan ke kaki kiri. Hal inilah yang membuat pemain berkaki kidal sering kehilangan momen dan lambat dalam mengambil keputusan. Sebagai solusinya, kaki kanan pemain kidal tersebut harus dilatih lebih sering daripada kaki kidalnya itu sendiri. Berbeda dengan pemain berkaki dominan kanan, maka kaki kirilah yang harus dilatih lebih sering. Sehingga, pemain kidal maupun pemain berkaki dominan kanan memiliki kekuatan kedua kaki sama kuatnya (both sides). Di samping itu, terkadang pemain berkaki kidal cenderung punya ego yang tinggi dan ingin dilayani terus, sehingga ujung-ujungnya individualistis dan justru mudah diatasi oleh pertahanan lawan. Biasanya pelatih berkualitas punya cara khusus untuk mengatasi hal tersebut, sehingga kekompakan tetap terjaga.

Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



Kamis, 05 Oktober 2017

Sepak bola, Ekonomi Kreatif, Fanatisme, dan Keamanan Nasional


Sepak Bola Berbanding lurus dengan Ekonomi Kreatif, tapi Rentan Mengganggu Keamanan Nasional. Sumber: tribunnews.com
     Di Indonesia, sepak bola memang belum semaju di negara Eropa, baik sarana, prasarana, maupun prestasinya. Tapi, gairah suporternya tidak kalah dan banyak yang mengantungkan hajat di sepak bola, bahkan tim-tim liga top dunia pun mengakui bahwa suporter timnya yang berasal dari Asia, yang terbanyak salah satunya ya dari Indonesia. Dapat dikatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang prospektif untuk industri sepak bola, baik nasional, regional, maupun global, sehingga tidak salah jika sepak bola di Indonesia sudah bisa menjadi industri ekonomi kreatif yang menjanjikan. Gara-gara sepak bola, ekonomi di sekitar begitu meningkat. Lihat saja, suporter sepak bola di Indonesia pun sudah akrab dengan ekonomi kreatif yang mandiri serta dikenal loyal mengikuti klub kesayangannya bertanding, baik kandang maupun tandang, lintas provinsi pun tidak masalah. Lalu darimana biayanya? Mereka umumnya memiliki komunitas dengan solidaritas yang kuat. Yang sudah mapan, biasanya mau berbagi usaha dengan yang belum mapan, sehingga banyak dari suporter berprofesi sebagai pengusaha, ga jauh-jauh dari sepak bola. Dengan profesi tersebut, waktu mereka fleksibel dan menyesuaikan dengan jadwal pertandingan klub kesayangannya. Sementara, bagi suporter yang merupakan pegawai kantoran atau buruh pabrik yang waktunya begitu terikat, tentunya harus curi-curi waktu untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding, bisa sambil kerja nobar, atau kalau perlu jatah cuti diambil. Tapi, kalau tidak memungkinkan, mereka akan menonton siaran tunda di Youtube misalnya. Intinya, sebagai suporter fanatik (asal tidak berlebihan), mereka tidak rela jika tidak menonton satu pertandingan yang melibatkan tim kesayangan.
Fanatisme adalah hal yang wajar, asal tidak berlebihan. Sumber: antokoe.com

      Tapi, karena sepak bola selalu mengundang kerumunan massa, hal ini berbanding lurus dengan gangguan keamanan. Banyak suporter yang memiliki fanatisme sempit dan berlebihan, jika tim kesayangannya menang, akan dipuja dan dipuji habis-habisan, dan gangguan keamanan pun dapat diminimalisir. Tapi, jika tim kesayangannya main buruk dan kalah, akan dimaki habis-habisan, bahkan pelampiasannya ke oranglain yang tidak bersalah, tidak tahu apa-apa, ujung-ujungnya terjadi gangguan keamanan, lalu lintas pun bermasalah, dan ekonomi pun terganggu. Apalagi jika hal tersebut terjadi di Indonesia, membuat pihak kepolisian seringkali agak sulit memberikan izin pertandingan duel tim besar pada saat weekend. Jikalau diizinkan, itupun dengan syarat dan jaminan yang berat, serta waktunya mepet menjelang hari-H. Mengapa? Karena pada saat weekend, banyak warga yang keluar untuk liburan, terjadi kepadatan lalu lintas, dan juga event-event besar yang juga mengundang banyak massa. Jika itu yang terjadi, kepolisian setempat berhak memutuskan untuk memberi, menunda, atau malah menolak izin bertanding, tentunya setelah melewati berbagai pertimbangan. Sementara, untuk mengurus izin pun dibutuhkan biaya yang besar pula. Jangan sampai ketika pertandingan sudah diizinkan pas hari-H tiba-tiba batal akibat faktor non-teknis, tentunya akan merugikan banyak pihak, termasuk mengganggu ekonomi kreatif di sekitarnya.
       Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (ttg kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (ttg masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Thx. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com



     
      

Timnas Indonesia U-23 Menorehkan Sejarah Baru di Piala Asia U-23 2024

Tim nasional (timnas) sepak bola putra Indonesia level kelompok umur under 23 years old (U-23) berhasil menciptakan sejarah baru di Piala As...