Sumber: muslimbersatu.net & www.bobotoh.id |
Meme (dibaca mim/meim) di atas bukan hanya lelucon biasa, tapi ada pesan moralnya, merupakan suatu sindiran dan kritik membangun untuk direnungi para pemangku kebijakan. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan hobi menonton sepak bola (baik datang langsung ke stadion maupun menonton di stasiun televisi nasional). Tapi, perhatikan, ada yang mengganjal dengan siaran televisi kompetisi sepak bola nasional: Liga 1 dan Liga 2 tahun 2017, yang baru saja usai, khususnya untuk pertandingan sore hari, kick off selalu dimulai pukul 15.00 WIB (jika tidak ada kendala seperti hujan ekstrem atau lapangan banjir). Bukankah jam segitu waktu masuk azan Salat Asar?
Contoh dan Fakta Jadwal Liga 2 dan Liga 1 Indonesia 2017 (Main Sore)
Ada beberapa pertanyaan buat mereka sang pemangku kebijakan seperti stasiun televisi yang menyiarkan, panpel, sponsor, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), dan PSSI:
1. Apakah pihak yang membuat jadwal pertandingan (saya yakin mayoritas dari mereka muslim dan pintar2) tidak memperhatikan jadwal Salat Asar? Apakah disengaja atau tidak disengaja?
2. Jika disengaja, apa motifnya? Demi mengejar rating tv-kah, bisnis, suruhan sponsor, atau mungkin perintah stasiun TV karena kalau terlalu sore ada acara lain yang tidak bisa digeser (semua acara favorit harus ditayangkan demi keuntungan stasiun TV ybs)? Contoh lain tp masih berkaitan konteksnya, saya pernah menonton siaran live timnas di Indonesia jam 21.30 WIB (Tsunami Cup), apa ga kasihan ke pemainnya, itu waktu istirahat pemain dan bukan bulan suci Ramadan...ah pikir saya mungkin harus ngalah sama sinetron, ratingnya masih stabil, baru boleh siaran bola, itupun harus live, kalau ngga, ya ga akn disiarkan. Kalau sudah seperti ini, pemain berada dalam posisi tak berdaya...
3. Jikalau tidak bisa digeser, kenapa tidak terpikirkan disiarkan tunda saja? (Tp saya berpikir kalau siaran live dan tunda gairah sponsornya berbeda, keuntungan dari siaran tunda tidak akan sebaik siaran live)
4. Diupdate 11 April 2018: Knp tdk terpikirkan kl memang utk jam n hari tertentu bentrok dgn acr unggulan, sdh sj berbagi siaran televisi dgn stasiun TV lain (yg gratisan tentunya, bkn berbayar, kl ga ingin disebut nonton spk bola sdh tdk merakyat). Toh, pemegang hak siar akn dpt keuntungan dari fee hak siar tsb. Apa takut ya rating TV-nya tersaingi hehe..
5. Apakah di dalam stadion disediakan musholla di tiap tribun? Bayangkan para suporter fanatik yang lagi-lagi saya yakin mayoritas muslim, biasanya sudah memenuhi dalam stadion sejak siang hari, lalu mereka sebenarnya ada niat untuk salat, tapi karena fasilitasnya tidak memadai akhirnya dilewat begitu saja, bukankah yang ikut berdosa bukan hanya individu yang bersangkutan saja, tapi juga sang pemangku kebijakan itu sendiri yang "membantu" mereka untuk lalai beribadah?
6. Bagaimana dengan para pelaku sepak bola dan pihak pendukungnya (pemain, ofisial tim, tim wasit, pihak keamanan, dan perangkat pertandingan lainnya)? sudah pasti tidak bisa salat Asar. Ada waktu istirahat setelah babak pertama usai, tapi saya yakin mereka sangat lelah dan berat untuk beribadah, karena lebih fokus ke pemulihan dan mendengar arahan pelatih atau atasan mereka. Akhirnya dilewat sampai babak 2 usai, baru juga bebersih keburu Magrib. Mungkin ada alternatif lain, salat dijama dengan Zuhur, tapi apakah dibolehkan seperti itu, sedarurat itukah demi mengalah sama sang mpunya bisnis, salat harus dijama? Ini kan di negara yang mayoritasnya muslim? Kok MUI diam saja ya? minimal ya berilah nasihat dan teguran kepada pihak terkait, mungkin mereka tidak terlalu memperhatikan hal tersebut krn terlalu sibuk memikirkan bisnis.
Hal-hal tersebut tentunya tidak boleh diabaikan begitu saja kalau ingin kompetisi dan bisnis yang dilakukan mendapatkan keberkahan dan keridhoan Allah Swt. Kalau bisnis hanya berbicara seputar duit dan mencari keuntungan tanpa memperhatikan aspek lain, apa bedanya dengan sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan pihak tertentu saja (bukan semua pihak)?? Semoga tahun depan kompetisi sepak bola nasional berbenah ke arah yang lebih baik dengan memperhatikan berbagai aspek. Aamiin. Bagaimanapun sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri yang menjanjikan, banyak pihak yang mengais rezeki dari industri ini, jangan sampai hancur karena "membantu" penontonnya lalai salat dan melupakan Sang Pencipta. Saran saya sih siaran live sore tinggal dimundurkan 30 menit toh tidak terlalu mempengaruhi dari sisi bisnis, anggap saja keuntungan yang berkurang akibat dimundurkannya jadwal siaran sebagai investasi sedekah. Bravo Sepak Bola Indonesia...
Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com
Contoh dan Fakta Jadwal Liga 2 dan Liga 1 Indonesia 2017 (Main Sore)
Sumber: kaskus.co.id |
Ada beberapa pertanyaan buat mereka sang pemangku kebijakan seperti stasiun televisi yang menyiarkan, panpel, sponsor, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), dan PSSI:
1. Apakah pihak yang membuat jadwal pertandingan (saya yakin mayoritas dari mereka muslim dan pintar2) tidak memperhatikan jadwal Salat Asar? Apakah disengaja atau tidak disengaja?
2. Jika disengaja, apa motifnya? Demi mengejar rating tv-kah, bisnis, suruhan sponsor, atau mungkin perintah stasiun TV karena kalau terlalu sore ada acara lain yang tidak bisa digeser (semua acara favorit harus ditayangkan demi keuntungan stasiun TV ybs)? Contoh lain tp masih berkaitan konteksnya, saya pernah menonton siaran live timnas di Indonesia jam 21.30 WIB (Tsunami Cup), apa ga kasihan ke pemainnya, itu waktu istirahat pemain dan bukan bulan suci Ramadan...ah pikir saya mungkin harus ngalah sama sinetron, ratingnya masih stabil, baru boleh siaran bola, itupun harus live, kalau ngga, ya ga akn disiarkan. Kalau sudah seperti ini, pemain berada dalam posisi tak berdaya...
3. Jikalau tidak bisa digeser, kenapa tidak terpikirkan disiarkan tunda saja? (Tp saya berpikir kalau siaran live dan tunda gairah sponsornya berbeda, keuntungan dari siaran tunda tidak akan sebaik siaran live)
4. Diupdate 11 April 2018: Knp tdk terpikirkan kl memang utk jam n hari tertentu bentrok dgn acr unggulan, sdh sj berbagi siaran televisi dgn stasiun TV lain (yg gratisan tentunya, bkn berbayar, kl ga ingin disebut nonton spk bola sdh tdk merakyat). Toh, pemegang hak siar akn dpt keuntungan dari fee hak siar tsb. Apa takut ya rating TV-nya tersaingi hehe..
5. Apakah di dalam stadion disediakan musholla di tiap tribun? Bayangkan para suporter fanatik yang lagi-lagi saya yakin mayoritas muslim, biasanya sudah memenuhi dalam stadion sejak siang hari, lalu mereka sebenarnya ada niat untuk salat, tapi karena fasilitasnya tidak memadai akhirnya dilewat begitu saja, bukankah yang ikut berdosa bukan hanya individu yang bersangkutan saja, tapi juga sang pemangku kebijakan itu sendiri yang "membantu" mereka untuk lalai beribadah?
6. Bagaimana dengan para pelaku sepak bola dan pihak pendukungnya (pemain, ofisial tim, tim wasit, pihak keamanan, dan perangkat pertandingan lainnya)? sudah pasti tidak bisa salat Asar. Ada waktu istirahat setelah babak pertama usai, tapi saya yakin mereka sangat lelah dan berat untuk beribadah, karena lebih fokus ke pemulihan dan mendengar arahan pelatih atau atasan mereka. Akhirnya dilewat sampai babak 2 usai, baru juga bebersih keburu Magrib. Mungkin ada alternatif lain, salat dijama dengan Zuhur, tapi apakah dibolehkan seperti itu, sedarurat itukah demi mengalah sama sang mpunya bisnis, salat harus dijama? Ini kan di negara yang mayoritasnya muslim? Kok MUI diam saja ya? minimal ya berilah nasihat dan teguran kepada pihak terkait, mungkin mereka tidak terlalu memperhatikan hal tersebut krn terlalu sibuk memikirkan bisnis.
Hal-hal tersebut tentunya tidak boleh diabaikan begitu saja kalau ingin kompetisi dan bisnis yang dilakukan mendapatkan keberkahan dan keridhoan Allah Swt. Kalau bisnis hanya berbicara seputar duit dan mencari keuntungan tanpa memperhatikan aspek lain, apa bedanya dengan sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan pihak tertentu saja (bukan semua pihak)?? Semoga tahun depan kompetisi sepak bola nasional berbenah ke arah yang lebih baik dengan memperhatikan berbagai aspek. Aamiin. Bagaimanapun sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri yang menjanjikan, banyak pihak yang mengais rezeki dari industri ini, jangan sampai hancur karena "membantu" penontonnya lalai salat dan melupakan Sang Pencipta. Saran saya sih siaran live sore tinggal dimundurkan 30 menit toh tidak terlalu mempengaruhi dari sisi bisnis, anggap saja keuntungan yang berkurang akibat dimundurkannya jadwal siaran sebagai investasi sedekah. Bravo Sepak Bola Indonesia...
Silakan mampir juga ke blog saya yg kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com