All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Mei 2019

IWA

Rabu, 15 Mei 2019

Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan

Di-Update Tanggal 17 April 2021

Seringkali kita mendengar istilah manajemen yang merupakan salah satu jurusan perkuliahan di fakultas ekonomi, tapi kurang paham apa definisi manajemen. Ok, saya menggunakan bahasa santai saja ya, jadi manajemen merupakan kegiatan untuk mengelola dan mengatur sesuatu demi mencapai tujuan yang diinginkan dan disepakati. Pada dasarnya, tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan,  sesuatu yang ilmiah, maupun formal saja perlu ada manajemennya, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Manajemen pun diperlukan saat umat muslim menjalankan ibadah. Tapi yang dibahas di artikel ini adalah hanya ibadah puasa Ramadan.

Puasa dalam Islam merupakan ibadah untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari mulai Subuh sampai masuk Magrib. Dari sisi manajemen, maka manajemen puasa merupakan metode terbaik dari Allah Swt untuk mengatur dan mengendalikan fisik, pikiran, hati, serta jiwa secara menyeluruh dengan tujuan agar mencapai nilai2-nilai ketakwaan. Tidak boleh hanya fisik saja atau pikiran saja, tapi harus menyeluruh demi mencapai rida Allah Swt. Pada dasarnya, baik manajemen puasa wajib maupun sunnah pada dasarnya sama saja, durasi waktunya juga sama, yang membedakan adalah niat, kekuatan hukum wajib atau sunnah itu sendiri, derajat pahala, dan waktu pelaksanaannya. Nah, yang saya bahas kali ini adalah manajemen puasa wajib yaitu puasa Ramadan yang sedang kita laksanakan.


Edit Foto dengan Subyek Foto Saya (Penulis) Sendiri😜. Sumber: Akun Ig Penulis

Sesuai judulnya: "Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan", maka ibadah puasa Ramadan  itu  akan terasa menyenangkan jika dilaksanakan dgn ikhlas. Dari ikhlas, kesadaran akan muncul dengan sendirinya, yakin, tanpa beban,  dan tanpa pikir panjang,  sebagaimana saat kita menyalurkan hobi, seperti bermain, makan makanan favorit, jalan-jalan ke mal, dan sebagainya, tentunya menyenangkan dan dirasakan langsung manfaatnya bukan😜. 

Puasa yang Dilaksanakan secara Ikhlas Nantinya akan Dirasakan Langsung Manfaatnya (Timbal Balik yang Positif). Intinya Puasa Bermanfaat untuk Kesehatan Jasmani & Rohani. Tidak Sebatas Detoksifikasi Murah & Alami (Bandingkan kalau harus Terapi ke Dokter), tapi juga Terapi Spiritual. Klik Gambar agar Lebih Jelas Tulisannya
                                                                      
Maka, Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan, baik saat pandemi korona maupun kehidupan sebelum korona dan mungkin saja terabaikan itu meliputi:

1. Istirahat yang cukup sebelum mempersiapkan sahur
a. Tidur malam optimal  seorang manusia dewasa selama 7-8 jam per hari. Tapi, menurut dokter, sebenarnya asal minimal 5 jam tidur berkualitas terpenuhi sudah cukup baik, misal tidur jam 21, bangun jam 2 dini hari. Jika kurang dari itu, tubuh akan cepat lelah, mudah mengantuk, stres, dan rentan terhadap penyakit. Apalagi jika utang tidur tidak ditebus di hari berikutnya, kemudian terakumulasi, maka kemungkinan terserang penyakit akan semakin tinggi. Contoh nyata ya banyaknya kasus petugas KPPS Pemilu yg meninggal mendadak akibat kelelahan bekerja tanpa istirahat😱
b. Ada penelitian di Amerika Serikat dengan responden penduduk setempat yang memiliki penyakit hipertensi dan dibahas pada pertemuan tahunan American of Hypertension 2015, bahwa mereka yang tidur kurang dari 5 jam sehari mengalami peningkatan stroke hingga 83 %. Sementara bagi yang kelebihan tidur di atas 8 jam juga mengalami peningkatan stroke hingga 74 %. Hal ini tentunya menjadi peringatan juga bagi setiap orang yang hidupnya sehat2 saja, tapi kurang memperhatikan waktu tidur. Intinya memang durasi tidur terbaik utk manusia dewasa sekitar 7-8 jam, atau sejelek-jeleknya 5 jam lah.

2. Tidur siang sementara sebagai Sunnah Rasulullah dan mempertajam ingatan
a. Hal ini tentunya hanya berlaku bagi umat muslim yang berpuasa di bulan Ramadan, namun mengalami kesulitan untuk mengatur waktu tidurnya dan jelas kurang tidur jika hanya mengandalkan tidur malam (< 5 jam). Biasanya kaum emak-emak yang harus menyiapkan masakan sahur untuk keluarganya tapi di sisi lain harus bekerja sebagai karyawan kantoran pagi harinya dan juga atlet muslimah internasional yang harus berkompetisi saat bulan Ramadan (bagi atlet seperti pelari jika hal tersebut tidak dipatuhi bisa mudah keram dan rentan cedera). Solusinya harus menyempatkan tidur siang walau itu hanya selama 10-20 menit saja
b. Tidur siang (tentunya dengan alasan yang dibenarkan seperti yang diceritakan tadi) merupakan Sunnah Rasulullah. Dalilnya dikutip dari www.islampos.com adalah: Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” (HR. Abu Nu’aim). Hal ini diperkuat dengan penelitian di City University Of New York pada tahun 2010, bahwa tidur siang selama 10-20 menit sudah cukup untuk mempertajam ingatan. Dan tentu saja badan kembali fresh. 

Di Hari Pertama Ramadan mungkin Belum Terlihat, tapi Setelah Beberapa Hari Mulai Bnyk yang Mengantuk/Tertidur saat Jam Kerja. Sebenarnya Bukan Efek Puasa, tapi Pengaturan Waktu Tidur Berkualitas yang Kurang Efektif. Ketiduran saat Jam Kerja di Bulan Ramadan Pahalanya 2 x Lipat, Sepertinya Itu Pemikiran Ngawur Generasi Micin😜

3. Pergeseran pola makan dan minum
a. Saat di hari-hari biasa, makan 3 kali sehari, maka saat puasa makan menjadi 2 kali saja, yaitu saat sahur dan buka puasa (walau faktanya banyak juga yang tetap 3 x, yaitu sahur, buka puasa, & setelah tarawih hehe..). Sedangkan minum saat puasa dibatasi dari setelah Magrib sampai sebelum Subuh. Agar bisa sahur dgn optimal, maka haurs diperhatikan pola makannya. Sebisa mungkin nutrisi terjaga, makan sewajarnya 4 sehat 5 sempurna disertai suplemen, jangan kebanyakan makan nasi putih (karena membuat mengantuk berlebihan), gorengan dibatasi (karena membuat lemas dan menggemukkan), minuman kafein dibatasi (membuat kembung), dan wajib minum air putih 8 gelas: 4 gelas saat malam setelah buka puasa, dan 4 gelas saat sahur, agr terhindar dari dehidrasi. Tentunya es harus dibatasi agar terhindar dari radang tenggorokan dan juga jangan terlalu panas agar terhindar dari kembung. Supaya bisa sahur dengan waktu yang terbatas tentunya menu makanan harus cocok di lidah dan sesuai selera. Karena jujur saja, nafsu makan saat sahur tidak sebaik saat buka puasa
b. Sementara untuk buka puasa pun, nutrisi pun harus dijaga. Begitu azan Magrib berkumandang, selalu berdoa dulu sblm berbuka agr berkah, lalu langsung minum air putih disertai buah-buahan, atau kalau minuman manis yang sedikit gula saja. Setelah itu karena tubuh masih beradaptasi, maka jangan makan berat dulu, melainkan salat Magrib dulu. Salat Magrib juga penting sebagai jeda agar tubuh siap menerima makanan berat. Setelah itu baru makan berat secara wajar tentunya. Banyak penyakit yang tidak terduga muncul akibat pola makan+minum yg salah, terlalu rakus, atau malah sebaliknya terlalu sedikit, serta asupan nutrisi yg kurang tepat

c. Saya teringat saran dari dokter bagi yang memiliki masalah obesitas atau penyakit tertentu, sehingga banyak pantangan makanan/minuman tertentu, hendaknya jangan semuanya dipantang, melainkan dikendalikan dan dibatasi. Misal gorengan, nasi goreng, minuman kolak, dan sebagainya. Tapi memang untuk makanan seperti jeroan sebaiknya setop total. Dokter pernah bercerita ada pasien diabetes yang dipantang makan/minum ini itu (yang menjadi kegemarannya) akhirnya stres, imunitas tubuh menurun, badan menjadi kurus, dan malah menimbulkan penyakit baru. Tentunya bagi yang berpenyakit berat harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa.
Pola Minum saat Sahur & Berbuka Puasa: Sesekali boleh Minum yg Manis, tapi Minum Air Putih Harus Menjadi Prioritas

Pola Makan/Minum saat Sahur & Berbuka Puasa yang Ideal. Klik Gambar agar Lebih Jelas Tulisannya
c. Saat buka puasa bersama (bukber), seringkali keasyikan mengobrol sampai lupa salat Magrib, jadi harus saling mengingatkan. Setelah azan Magrib, cukup minum air putih, makan buah, dan kolak secukupnya, setelah itu langsung salat Magrib. Jikalau musala di restoran tersebut penuh antrean, baiknya mencari masjid terdekat. Kalaupun ada hambatan lain seperti hujan deras, baiknya sudah dipersiapkan, seperti membawa payung. Jangan sampai antrean panjang dan hujan deras membuat malas shalat Magrib. Baru setelah beres shalat Magrib bisa langsung makan berat. Hal tsb sesuai pola hidup sehat Rasulullah Saw. Tujuan berbuka puasa diawali dengan yang ringan-ringan lalu ada jeda waktu adalah agar tubuh beradaptasi & tidak kaget (kalau kaget bisa kembung, rentan sakit perut, cepat ngantuk, & kegemukan). Lalu, disambung gerakan salat sebagai olahraga ringan untuk sistem pencernaan, baru setelah salat beres, tubuh siap menerima makanan berat
d. Bukber di luar rumah dan bertemu banyak orang dari luar kota harus diakui menjadi klaster baru korona. Terakhir, Atalia Kamil (istri Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat), terpapar korona karena sering mengadakan kegiatan buka puasa bersama di berbagai tempat. Padahal beliau baru saja divaksin korona. Kekuatan vaksin sendiri sebatas memperlemah jika terjadi gejala, sehingga terhindar dari infeksi berat. Jadi bukan menyembuhkan. Tentunya kita wajib waspada akan hal ini

4. Menjaga kebersihan
Rasulullah Saw selalu menjaga kebersihan (terutama saat ibadah) mengingat kebersihan sebagian dari iman dan untuk kesehatan juga. Hal tersebut tidak hanya berlaku di bulan Ramadan saja, tapi juga bulan2 biasa. Adapun yang dilakukan Rasulullah untuk menjaga kebersihan adalah:
a. Bersiwak (menggosok gigi). Menurut Imam Syafi'i & Maliki, bersiwak berarti tidak sebatas  menggunakan bahan kayu siwak saja untuk menggosok gigi, tetapi bisa juga bahan lain dan termasuk juga alatnya untuk menggosok gigi spt sikat gigi. Rasulullah pernah menggunakan ranting dari pohon kurma untuk menggosok gigi. Rasulullah menganjurkan untuk bersiwak setiap hendak salat lima waktu (HR. Bukhari-Muslim dan Abu Hurairah). Secara medis, menggosok gigi 2 kali sehari sudah cukup, yaitu setelah sahur (kalau di luar Ramadan setelah sarapan) dan sebelum tidur malam
b. Memotong kuku
c. Memakai pakaian terbaik dan wewangian saat beribadah
d. Menjaga kebersihan lingkungan walau itu hanya menyingkirkan duri di jalan, itu termasuk bagian dari sedekah juga
e. Menjaga wudu semampu mungkin (biasanya godaan tersulit adalah menahan...maaf kentut akibat perut kembung, apalagi saat puasa😜)
f. Mandi sunnah yaitu sebelum salat Subuh, sebelum Jum'atan, saat hari raya, dan ketika ihram untuk haji atau umrah (sumber: https://muslim.or.id dan www.pusdai.com).

5. Sempatkan berolahraga walaupun hanya sekitar 30-60 menit sehari
a. Bohong besar kalau orang muslim yang berpuasa di bulan Ramadan sama sekali berhenti berolahraga. Kalau diteliti, salat tarawih saja itu bentuk olahraga yg cukup membakar kalori. Hal tersebut sudah ada penelitian ilmiahnya. Kecuali memang malas salat tarawih & malas bergerak juga ya pantas disebut malas berolahraga hehe..
Salat Tarawih dengan Khusyuk bisa Membakar 100-200 Kalori
b. Waktu olahraga terbaik saat berpuasa adalah 2 jam menjelang berbuka puasa (biasa disebut waktu-waktu ngabuburit)  atau setelah Subuh dengan durasi 30 menit-60 menit sudah cukup, yang penting keluar keringat dan badan terasa ringan. Ada juga yag mengatakan olahraga baik sesudah salat tarawih. Tp menurut saya, salat tarawih sendiri sebenarnya sudah merupakan olahraga yang efektif membakar kalori, jadi kurang pas saja setelah salat tarawih malah olahraga (kecuali atlet) & keburu mengantuk😜
c. Adapun olahraga yang paling aman saat berpuasa di bulan Ramadan (selain salat tarawih) adalah berjalan kaki, dikombinasikan dengan lompat tali, lalu yoga, pilates, senam, & sejenisnya. Dalam Agama Islam, berjalan kaki bisa menjadi ladang pahala dengan diniatkan berangkat beribadah ke masjid. Uniknya, setiap langkah dihitung satu pahala dan menghapus satu dosa. Tapi, hal tersebut tidak berlaku jika ke masjid menggunakan kendaraan. Jadi, tidak ada alasan untuk malas berjalan kaki. Rasulullah selalu berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya (sumber: www. pusdai.com)
  • Sumber: Akun IG @dakkwahislam . Dalam  Islam, Olahraga Ringan yang Paling Gede Pahalanya ya Berjalan Kaki Sejauh Mungkin ke Masjid, Apalagi pas Berpuasa di Bulan Ramadan lagi 😜
d. Tapi, kalau mau lebih ekstrem bisa saja olahraga berat seperti fitness, renang (tapi takut air terminum hehe.), sepak bola, futsal, beladiri, dan sejenisnya, tapi harus tahu diri, menyesuaikan dgn kemampuan, dan tidak memaksakan diri. Pengecualian untuk atlet profesional, mereka saat berpuasa tentunya memiliki jadwal berlatih khusus & kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang biasa
e. Saya sendiri berupaya untuk selalu berolahraga di bulan Ramadan dengan latihan kardio yang paling murah yaitu berjalan kaki minimal 15 menit sehari, dikombinasikan dengan olahraga power yaitu bench press buatan sendiri dengan memanfaatkan barang rongsokan & bangku panjang yang tidak terpakai. Saya kira olahraga tersebut sangat cocok untuk yang bertubuh gemuk agar lebih efektif membakar kalori dan terlihat gemuk berisi😜

Alat Fitness Bench Press Buatan Saya Sendiri, Memanfaatkan Tiang Kanopi Bekas, Bangku Panjang yang tidak Terpakai, serta Semen+Batu Bata sebagai Pemberat
f. Di samping itu, ada alternatif olahraga ringan yang sebenarnya berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Contoh: membersihkan rumah, menyiram taman di rumah, mencuci mobil/motor, mengasuh anak, memandikan hewan peliharaan, menjemur pakaian sambil menjemur diri😃, membeli dan membawa sendiri air minum galon bermerek dari warung terdekat ke rumah, mengganti sendiri air minum galon bermerek saat sudah habis, membeli makan/minum buat buka puasa sambil sengaja jalan kaki melewati rute baru/muter-muter kompleks sambil menyapa tetangga, dan sebagainya. Tapi jangan beraktivitas/berolahraga terlalu berlebihan sehingga melupakan istirahat. Segala sesuatu yg berlebihan tentunya tidak baik dan setiap orang harus bisa mengukur diri karena memiliki kadar kemampuan tubuh yg berbeda-beda

6. Waktu-waktu potensial digunakan untuk menyempurnakan ibadah dan kegiatan produktif+bermanfaat
a. Ramadan saat yang tepat untuk menyempurnakan ibadah. Semua ibadah wajib dilaksanakan sebaik mungkin, disempurnakan dengan ibadah sunnah dan sosial. Tingkatkan sedekah dan kepedulian sosial, tidak hanya kepada manusia, tapi juga hewan (peliharaan) dan juga tanaman (merawat tanaman dan menyiramnya). Sedekah dimulai dari yang paling ringan, seperti perbanyak senyum (yang wajar tentunya😜) dan bersikap ramah. Lalu, ada juga sedekah ilmu, tenaga, makanan/minuman, dan yang paling umum adalah harta
b. Bagi mereka yang bekerja, belajar menuntut ilmu, dan rutinitas harian lainnya, efektif dimulai dari setelah Subuh sampai jam 14. Kegiatan produktif tentunya harus jelas tujuannya. Setelah jam 14 siang, biasanya terjadi penurunan konsentrasi & tenaga, sehingga rutinitas berat tersebut perlu dikurangi & mgkn digantikan dengan kegiatan lain yang lebih ringan, misal olahraga ringan, ibadah, atau mungkin tidur sejenak. Setelah salat magrib dan buka puasa, waktu lebih tercurahkan di rumah bersama keluarga & juga untuk ibadah seperti salat tarawih. Setelah salat tarawih, baiknya tidak begadang, langsung tidur sj utk mempersiapkan sahur keesokan harinya. Hal ini penting untuk mencegah insomnia juga
c. Untuk mengusir jenuh dan penat, sebaiknya lampiaskan dengan menyalurkan hobi yang bermanfaat, seperti bermain gim yang mendidik, menonton siaran sepak bola bermutu & ceramah ringan di televisi, menonton film yg menginspirasi di bioskop, serta membaca artikel blog saya😜
d. Sebisa mungkin hindarkan kegiatan cenderung membuang-buang waktu, kurang bermanfaat, konsumtif, & mgkn malah nambah dosa (lebih dari sekedar sia-sia). Misal, terlalu fokus update status sebagai ajang pamer, salah posting/melihat posting-an yang salah, bermain gim online bertema kekerasan, menyalakan petasan, ghibah, dsb. Hal itu memunculkan penyesalan ketika masih ada kegiatan produktif yang belum terlaksana, tapi waktu luang habis akibat terlalu fokus pada kegiatan yang kurang bermanfaat
e. Amal kebaikan sekecil apapun di bulan Ramadan pahalanya jadi berlipat. Tapi sebaliknya, amal keburukan sekecil apapun di bulan Ramadan dosanya bisa saja berlipat akibat tidak menghargai oranglain yang berpuasa & bulan suci Ramadan itu sendiri

7. Memanfaatkan i'tikaf dengan memperbanyak ibadah walau hanya sebentar
Hal tersebut dilakukan saat 10 malam terakhir Ramadan, rentang waktunya bisa mulai dari salat Isya sampai terbit matahari. Menurut Asep Saepudin Musaddad, Wakil Pimpinan Ponpes Al-Musaddadiyah Garut, bagi umat muslim yg rumahnya jauh dari masjid atau mereka yang sudah lanjut usia, atau memang memungkinkan utk tdk ke masjid, maka diperbolehkan beribadah di rumah, Insya Allah tidak akan mengurangi pahala i'tikaf. Namun, kalau bisa diupayakan i'tikaf & beribadah di masjid. Dan tidak kalah pentingnya, jgn sampai mengganggu aktivitas pekerjaan pd esoknya, karena hukum dasar i'tikaf sendiri adalah sunnah. Sementara menurut Iwan Suparna, Bendahara DKM Masjid Agung Garut, tidak ada ketentuan ttg lamanya i'tikaf. Meskipun hanya 5 menit, niatnya sungguh-sungguh mencapai ridho Allah Swt, bisa saja mendapat pahala i'tikaf dan puncaknya lailatulkadar. Dan pesan Iwan yang sering terlupakan yaitu jangan makan saat i'tikaf, karena itu membatalkan i'tikaf itu sendiri
   
8. Jangan memaksakan untuk mudik karena mudik itu tradisi, bukan kewajiban, bukan pula sunnah, yang wajib itu menjaga silaturahim
a. Saat kehidupan sebelum pandemi korona, banyak dari kita yang memaksakan diri untuk mudik dengan dalih untuk mendapatkan momen langka bertemu keluarga besar yang terpisah karena masing-masing anggota keluarga besar merantau dan tersebar di berbagai kota dan hanya bisa berkumpul satu thn sekali saat Lebaran. Tapi, karena kurang memperhatikan manajemen waktu yg baik, seringkali mudik menjadi saat-saat yg menjemukan, terjebak kemacetan parah, menjadi korban pencopetan & penipuan, bahkan korban kecelakaan lalu lintas akibat memaksakan diri (padahal tidak sanggup)😱. Dalam hal ini tentunya diperlukan perencanaan yg matang & mau mengukur diri, baik secara finansial, pikiran (ilmu), spiritual, tenaga, dan mental. Pertimbangkan apa menggunakan jasa transportasi atau mengemudikan sendiri. Jika menggunakan jasa transportasi, tentunya harus pesan tiket jauh-jauh sebelumnya. Apalagi jika menggunakan kereta api yang merupakan transportasi terfavorit saat mudik. Tiket kereta api Lebaran selalu ludes dalam hitungan menit saat pemesanan dibuka dini hari jauh-jauh sebelum Lebaran. Itupun dikuasai agen tiket online. Belum lagi harga tiket yg meningkat 2 kali lipat dari hari2 biasa. Kita harus pesan tiket via internet saat awl pemesanan dibuka dini hari

b. Kini, ketika masa pandemi korona, tradisi mudik jarak jauh yang ditetapkan tanggal 6-17 Mei 2021 resmi ditiadakan dan ada sanksi berat jika dilanggar, mulai dari putar balik sampai tilang. Mudik yang diperbolehkan hanyalah jarak dekat karena masih satu wilayah kota aglomerasi (kota pusat dan padat penduduk yang didukung dengan adanya kota-kota satelit di pinggirannya) seperti wilayah Bandung Raya (Kota Bandung sebagai pusatnya didukung dengan adanya kota/kabupaten satelit seperti Kota Cimahi, Padalarang, Soreang, dan sebagainya) atau wilayah Jabodetabek (Kota Jakarta sebagai pusatnya didukung dengan adanya kota/kabupaten satelit seperti  Kota Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Amannya sih jangan mudik, atau jika memaksakan bepergian ke luar kota, cukup pulang kampung sebelum tanggal 6 Mei 2021 atau setelah 17 Mei 2021, itupun dengan syarat yang sangat ketat
b. Bagi penumpang, untuk mengusir jenuh saat mudik bisa dimanfaatkan untuk berzikir, bersalawat, berdoa, membaca Al-Qur'an walau lewat gawai, membaca buku/artikel yang berkualitas, bermain gim yang mendidik, membuat konten kreatif (kondisi macet saat mudik bisa dibikin konten lho), mengobrol  ttg hal-hal yang bermanfaat, atau tidur saja jika lelah
c. Begitupun bagi seorang pengemudi kendaraan yang berpuasa n hrs mengantar pemudik, harus memiliki manajemen waktu yang khusus, berbeda dengan hari-hari biasa, dengan memperhatikan pola makan, minum, dan terutama waktu tidur yg berubah. Utk pola makan dan minum, diupayakan utk selalu sahur & buka puasa dgn wajar (jangan sampai kekenyangan/malah sebaliknya), pola makan & minum yang dijaga, dengan asupan nutrisi yang seimbang dan tidak menimbulkan kantuk, serta minum air putih minimal wajib 8 gelas guna menghindari dehidrasi. Terkadang banyak yg beranggapan berada di ruangan ber-AC atau di dalam kendaraan ber-AC, terlindung dari terik matahari, pasti akan aman dari dehidrasi. Justru itu keliru, padahal di dalam ruangan/kendaraan ber-AC pun rawan terkena dehidrasi. Setahu saya sebagai orang awam, kebanyakan makan nasi putih dan makanan yang berminyak menimbulkan rasa lemas dan kantuk yang berlebihan. Sedangkan minum kopi, minuman berkafein lainnya, & minuman berkarbonasi scr berlebihan bisa menyebabkan perut kembung. Apalagi minuman beralkohol. Tentu saja hal-hal tersebut dapat mengurangi konsentrasi dalam berkendara. Jadi, pola makan dan minum yang tepat dapat meningkatkan konsentrasi dan mood berkendara
😜
d. Sementara untuk waktu tidur diupayakan total sehari 6-8 jam tidur berkualitas. Atau sejelek-jeleknya 5 jam tidur berkualitas. Misal baru bisa tidur jam 23.00, lalu bangun sahur jam 3.30. Maka tidurnya baru 4,5 jam, masih utang 0,5 jam, maka itu harus ditebus misal udh salat Subuh. Atau siang setelah salat zuhur. Contoh lain jika kurang tidur 1 jam saja menjadi utang dan harus dibayar keesokan harinya. Jadi, keesokan harinya hrs tidur minimal 5 jam+utang 1 jam, jd total 6 jam (alangkah lebih baiknya mengejar jumlah jam tidur ideal 8 jam per hari). Kalau tidak begitu, kurang tidur tiap hari mengakibatkan tubuh protes dengan caranya sendiri. Misalkan dalam bentuk sakit, konsentrasi mengemudi yg buruk, emosian, dan sebagainya. Di samping itu, dalam rentang beberapa jam (misal tiap 2-3 jam) pengemudi kendaraan wajib beristirahat dan melakukan olahraga ringan untuk memulihkan stamina
e. Manfaatkan rest area dan jangan dipaksakan menyetir seharian. Jika diperlukan, sediakan pengemudi pengganti jika pengemudi utama terlihat kelelahan. Idealnya 4 jam pengemudi kendaraan wajib diganti. Keringanan untuk tidak berpuasa salah satunya untuk profesi yg tidak memungkinkan untuk tidak berpuasa jika itu memang lebih baik, termasuk pengemudi kendaraan (jarak jauh) & bersifat terus-menerus. Tentunya ada denda arus menggantinya di hari lain atau jika dirasa tidak sanggup pun (karena berkaitan dengan profesi atau hal-hal darurat lainnya), maka harus membayar fidyah. Hal ini berlaku pula untuk penumpang mobil, biasanya ada yang mabuk darat. Jadi, harus segera diatasi dengan beristirahat di rest area. Biasanya ada fasilitas pijat refleksi ada baiknya juga dimanfaatkan
f. Untuk persiapan kendaraan pribadi berikut safety driving-nya (untuk mobil) sehingga siap digunakan saat mudik dijelaskan secara rinci dalam artikel saya sebelum ini dan silakan kunjungi link berikut: https://www.vickycahyagi.com/2018/02/manajemen-safety-driving-yg-sering.html 


9. Patuhi protokol kesehatan karena masih pandemi korona
a. Hal tersebut berlaku bagi semua orang, baik yang sudah divaksin korona maupun yang belum divaksin korona, yang sudah terinfeksi korona lalu pulih maupun yang belum pernah terinfeksi korona, yang sekedar keluar jalan-jalan sekitar rumah, beribadah ke masjid, maupun ke tempat kerumunan yang lebih banyak
b. Saat memungkinkan untuk salat fardu, tarawih berjemaah, maupun jumatan di masid (dengan catatan pihak DKM dan jamaahnya pun sangat memperhatikan protokol kesehatan), silakan beribadah di masjid. Tentunya saf salat menjadi longgar dan tidak boleh rapat, menggunakan masker, dan sebaiknya membawa peralatan salat tersendiri. Sementara jika masih merasa was-was dengan berbagai pertimbangan, silakan beribadah di rumah. Semua pihak tentunya harus saling menghargai karena semua pilihan tempat ibadah tersebut diakui oleh ulama besar dan pada dasarnya Islam itu fleksibel serta tidak memberatkan. Untuk kondisi saat ini, tidak masalah salat fardu di masijd, musala, atau rumah. Yang menjadi masalah adalah meninggalkan salat fardu dengan sengaja dan melanggar syariat Islam, lalu mudah menghakimi, serta melanggar protokol kesehatan.

Demikian artikel saya, semoga ibadah kita di bulan Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, berhasil menjadi pribadi yang saleh dan sukses kaffah (secara keseluruhan, tidak setengah-setengah), & memiliki manajemen kehidupan yang baik di segala bidang. Setelah lewat Ramadan, amal kebaikan kita bisa semakin meningkat, istiqomah, & barokah. Semoga pandemi korona segera berakhir. Terakhir, terlepas dari segala kekurangan (mohon dimaklumi & dimaafkan), semoga artikel ini bermanfaat. Aamiin😇.

Silakan mampir juga ke blog saya yang kedua (tentang kesehatan dan kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah dan solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com
Blog 4: petsvic.blogspot.com

Inovasi Digital BRI untuk Indonesia

Disrupsi digital (perubahan besar-besaran menyesuaikan kebutuhan zaman akibat hadirnya teknologi digital) juga merambah sektor industri perb...