All about Innovation💡, Law⚖️, Management📝, & Soccer⚽: Dugaan Pelanggaran Hukum Laga Piala Presiden 2022: Persib vs Persebaya, yang Menewaskan 2 Suporter

IWA

Senin, 20 Juni 2022

Dugaan Pelanggaran Hukum Laga Piala Presiden 2022: Persib vs Persebaya, yang Menewaskan 2 Suporter

Pertandingan turnamen pramusim sepak bola Piala Presiden 2022: Persib vs Persebaya pada hari Jumat, 17 Juni 2022, di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), berkesudahan 3-1 untuk kemenangan Persib. Laga berlangsung panas dan sengit, mengakibatkan hujan kartu dan beberapa pemain cedera padahal ini sifatnya turnamen pramusim, pemanasan menuju kompetisi liga yang sesungguhnya. Namun, nuansanya sudah seperti final kompetisi liga.


Super big match yang melibatkan 2 tim besar sejatinya menarik perhatian banyak suporter, sehingga 15000 tiket yang dijual tidak sebanding dengan animo suporter yang datang (lebih dari 35 ribu suporter, bahkan diduga mencapai 70 ribu suporter, padahal sudah disiarkan live di televisi), sehingga menimbulkan banyak masalah dan dugaan pelanggaran  hukum. Apalagi sudah 2 tahun pertandingan sepak bola tidak boleh dihadiri suporter akibat pandemi Covid-19, kini boleh dihadiri suporter yang sudah sangat rindu ingin menonton di stadion. Ini yang menjadi akar masalah dan kurang diantisipasi pihak penyelanggara, yaitu PT. Liga indonesia Baru (PT. LIB) atas izin federasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Puncaknya adalah tewasnya 2 orang suporter bobotoh Persib, diduga akibat kehabisan oksigen dan terinjak setelah berdesakan dengan sesama suporter yang ingin segera memasuki stadion. Semoga korban yang tewas, almarhum Ahmad Solihin dan almarhum Sopiana Yusuf, mendapatkan husnul khotimah dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah Swt, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan juga keberkahan. Aamiin.


Berikut masalah yang muncul berikut dugaan pelanggaran hukumnya:

1. Penggandaan kartu identitas akses masuk atau tanda pengenal Local Organizing Commitee (LOC) dan juga tiket palsu 

- Hal ini diperparah dengan ulah oknum petugas yang diduga "bermain" serta ada gerbang yang dijebol paksa. 

- Akibatnya, yang ilegal bisa dengan mudah masuk stadion, sementara yang legal tapi datang terlambat banyak yang kesulitan bahkan tidak bisa masuk stadion. Hal ini pula yang mengakibatkan over capacity, suporter saling berdesakan, tidak sabaran, dan ricuh

- Berdasarkan pantauan, kasus tersebut bermula ada 6 orang yang mengaku-ngaku sebagai panitia penyelenggara, tetapi tingkah lakunya mencurigakan dan malah asyik berswafoto di lokasi konferensi pers. Panitia pelaksana pun menginterogasi dan menahan mereka, lalu mengakui bahwa kartu identitas yang dikenakan palsu sehingga mereka diusir dari area stadion. Tentunya perlu diselidiki lebih lanjut siapa pembuat kartu identitas palsu maupun tiket palsu.

- Pelaku pemalsuan identitas bisa diancam dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 270 (maksimal 2 tahun 8 bulan penjara) dan 378 (maksimal 4 tahun penjara). Sedangkan pelaku pemalsuan tiket bisa diancam dengan pasal 263 ayat 2 KUHP (maksimal 6 tahun penjara)


2. Jebolnya pagar di gerbang biru akses masuk stadion dan gerbang samping VIP

- Ini akibat jumlah suporter yang masuk jauh melebihi kapasitas stadion, sehingga tercampur mana suporter yang sudah mendapatkan tiket yang legal dan mana yang ilegal. Tentunya dalam kondisi seperti itu, tujuan mereka cuma satu, segera memasuki area stadion sebelum pertandingan dimulai sementara jumlah dan kemampuan petugas berwenang terbatas, akhirnya kewalahan. Akibatnya sudah ditebak, pagar dan pintu gerbang dijebol paksa hingga rusak parah. Kaca di sekitar gerbang VVIP pun pecah berserakan

- Dalam hal ini, sulit untuk menuntut pelaku perusakan karena pelakunya sangat banyak dengan kondisinya yang tidak terkendali. Di samping itu, ada yang terpaksa merusak (demi keselamatan diri) khawatir terdesak oleh suporter di belakangnya yang jumlahnya melebihi kapasitas, sehingga tidak disengaja dan bisa bebas dari tuntutan

- Namun jika tertangkap, pelaku dapat diancam dengan pasal 406 ayat 1 KUHP tentang perusakan (maksimal 2 tahun 8 bulan penjara)


3. Penyalaan flare/cerawat/suar

- Flare/cerawat/suar merupakan salah satu benda terlarang untik dibawa dan dinyalakan di area stadion karena bisa membahayakan keselamatan pemain, ofisial tim, dan perangkat pertandingan, seperti mengganggu penglihatan. Biasanya ada razia cerawat, senjata tajam, dan sejenisnya oleh petugas berwenang sebelum memasuki area stadion. Tapi, anehnya, cerawat tetap muncul saat pertandingan

- Sanksinya lebih bersifat internal dari pihak penyelenggara kepada klub berdasarkan statuta FIFA sebagai organisasi induk sepak bola dunia dan PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia. Sanksi umumnya berupa denda. Tapi jika terus berulang, sanksinya bisa lebih berat, misal denda yang lebih besar dan bermain tanpa kehadiran suporter

 

4.  Keluar stadion kembali ricuh dan akses keluar dirusak

- Kondisinya kali ini pertandingan telah usai waktu sudah larut malam. Suporter yang kelelahan ingin segera pulang untuk mempersiapkan aktivitas keesokan harinya. Mengingat suporter yang datang melebihi kapasitas, menjadi tidak tertib. Kondisi inilah menyebabkan kericuhan berulang

- Akses keluar di pintu V rusak parah

- Dalam hal ini, sulit untuk menuntut pelaku perusakan karena pelakunya sangat banyak dengan kondisinya yang tidak terkendali. Di samping itu, ada yang terpaksa merusak (demi keselamatan diri) khawatir terdesak oleh suporter di belakangnya yang jumlahnya melebihi kapasitas, sehingga tidak disengaja dan bisa bebas dari tuntutan

- Namun jika tertangkap, pelaku dapat diancam dengan pasal 406 ayat 1 KUHP tentang perusakan (maksimal 2 tahun 8 bulan penjara)

 

5. Kemacetan parah  dan rawan gangguan keamanan setelah laga

- Waktu pertandingan dinilai terlalu malam, dimulai pukul 20.30, selesai pukul 22.15. Itupun suporter tidak langsung bubar karena banyak yang tertahan di dalam stadion

- Waktu pertandingan yang terlalu malam juga dinilai memengaruhi kesehatan pemain

- Kemacetan parah tidak terhindarkan di jam malam yang seharusnya sudah tidak ada gangguan

- Rawan gangguan keamanan

- Meresahkan warga sekitar

 

6. Kelayakan stadion GLBA

- Terutama jika situasi chaos, akses keluar masuk yang berlapis dengan keamanan yang ketat masih saja tembus

- Ada keretakan tembok di beberapa sisi, khawatir roboh dan menimbulkan masalah lain, walau penyelenggara mengatakan daerah tribun yang ada keretakan terlarang untuk umum


7. Dugaan adanya oknum orang dalam

Meloloskan suporter yang tidak punya hak masuk ke stadion asal kenal dekat dan memberikan imbalan tertentu. Akibatnya, suporter yang punya hak (tiket asli) banyak yang tertahan di luar stadion. Ketika suporter sudah bertumpuk, maka rawan kerusuhan


8. Puncaknya, 2 bobotoh meninggal

- Korban bobotoh yang  bernama Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf, tewas diduga akibat kehabisan oksigen dan terdesak sesama suporter lalu terjatuh serta terinjak

- Kondisi prihatin, dengan tewasnya 2 bobotoh tadi, maka jumlah suporter yang tewas saat menonton sepak bola Indonesia menjadi 78 korban jiwa, semoga ini yang terakhir. Dalam pertandingan sepak bola, sportivitas dan keselamatan bersama menjadi yang utama

- Mengingat kematiannya tidak wajar, tentunya perlu diusut secara tuntas. Harus ada pihak yang bertanggung jawab, seperti pihak penyelanggara. Bagaimana dengan  oknum suporter yang mungkin tidak sengaja menginjak korban. Tentunya perlu pembuktian lebih lanjut mengingat situasinya chaos

- Jika terbukti ada pihak yang lalai, bisa diancam dengan pasal 359 KUHP tentang kelalaian dengan sengaja menyebabkan oranglain meninggal, bisa dipidana penjara maksimal 5 tahun dan pidana kurungan maksimal 1 tahun

(sumber: www.bolasport.com).
 
Bahkan Jumlah Suporter yang Hadir Diduga Mencapai 70000.


Solusi:
1. Evaluasi pengadaan kartu identitas akses masuk agar sistem keamanannya lebih baik dan tidak mudah dipalsukan. Usut pelaku pemalsuan kartu identitas sampai tuntas

2. Evaluasi pengadaan tiket asli agar sistem keamanannya lebih baik dan tidak mudah dipalsukan. Bisa dikatakan tiket palsu inilah yang menjadi akar masalah kasus ini sehingga melebar ke mana-mana. Usut pelakunya sampai tuntas

3. Evaluasi sistem pemeriksaan suporter oleh pihak berwenang agar benda terlarang seperti flare tidak dibawa dan dinyalakan di dalam stadion. Sistem keamanan berlapis dan CCTV menjadi solusi yang efektif ke depannya

4. Tindak tegas oknum petugas yang "bermain", seperti meloloskan suporter dengan tiket palsu dan membawa flare. Evaluasi sistem perekrutan dan pelatihan SDM-nya

5. Akses keluar masuk stadion harus dibuat lebih kokoh lagi dan keretakan tembok stadion harus diperbaiki agar tidak membahayakan orang yang lewat

6. Adanya pelatihan untuk suporter, agar lebih tertib ke depannya, menolak tiket palsu, tidak memaksakan diri ke stadion jika tidak punya tiket, dan bisa mengantisipasi jika situasi chaos

7. Perizinan diperketat, memperhatikan aspek-aspek secara menyeluruh, seperti masalah kemacetan parah dan potensi gangguan keamanan di luar stadion

8. Siaran sepak bola pertandingan ini dinilai terlalu malam, pukul 20.30. Entah demi rating dan bisnis, tapi itu menimbulkan gangguan keamanan dan mengganggu kesehatan pemain juga. Ke depannya jadwal harus dimajukan

9. Mempertimbangkan untuk pindah ke stadion yang lebih baik tingkat keamanannya dengan atau tanpa kehadiran suporter
 
10. Memperhatikan aspirasi suporter. Sempat ada aksi unjuk rasa sebagai bentuk keprihatinan menuntut panitia pelaksana untuk melakukan evaluasi besar-besaran, menuntut ketuanya mundur, dan mengimplementasikan pasal 54 ayat 4 dan 5 Undang-Undang (UU) Keolahragaan Nasional Nomor 11 Tahun 2022. Intinya adalah mereka merasa kewajiban sudah dipenuhi, terutama membeli tiket asli, tapi faktanya hak mereka terusik, keamanan dan kenyamanan mereka terganggu akibat keberadaan tiket palsu dan oknum petugas yang meloloskan suporter dengan tiket palsu. Bahkan banyak pemegang tiket asli malah tidak bisa masuk stadion akibat sudah penuh. Saya rasa kekecewaan mereka beralasan mengingat kejadian ini sifatnya berulang di setiap laga besar
 

11. Mengusut tuntas siapa yang harus bertanggung jawab atas kasus ini. Apalagi tewasnya 2 bobotoh dinilai tidak wajar dan ada andil kelalaian manusia. Bukan hanya oknum petugas di bawah yang "bermain" meloloskan suporter untuk melakukan perbuatan melanggar hukum, tetapi juga di atasnya.

 
Hakikat pertandingan sepak bola adalah hiburan rakyat yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, tapi ketika yang muncul adalah kecurangan (seperti tiket ilegal), kekerasan, keresahan warga sekitar, ulah oknum tertentu memanfaatkan momen tersebut untuk kepentingan pribadi tapi merugikan oranglain, sampai menimbulkan korban jiwa, maka sepak bola sudah tidak menghibur lagi dan jauh dari nilai-nilai sportivitas. Kalau sudah seperti itu lebih baik dihentikan sementara dan dievaluasi secara menyeluruh. Jangan sampai satu masalah belum beres, muncul masalah lain. Piala Presiden bisa dikatakan cerminan kompetisi liga yang sesungguhnya, sehingga jika penyelenggaraannya lancar, maka berimbas pada kelancaran pelaksanaan liga yang sesungguhnya.

Demikian artikel saya, silakan mampir juga ke blog saya yang kedua (tentang kesehatan dan kemanusiaan, full text english), ketiga (tentang masalah dan solusi kelistrikan), serta keempat (tentang hewan peliharaan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:



53 komentar:

  1. Duh, jadang tindakan manusoa itu di luar akal sehat ya Pak Vicky. Tanpa memikirkan keselamatan diri mereka nekat melakan sesuatu demi kesenangan/kepuasan sesaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Antara nekat dan terdesak juga karena situasi chaos. Sementara diduga banyak tiket palsu dan ada oknum petugas "bermain"

      Hapus
  2. sejak pandemi suporter dilarang datang ke stadion, kini dibolehkan, bisa dibayangkan animo suporternya. Ditambah tiket palsu, terjadilah kejadian yang tidak diinginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dikatakan tiket palsu inilah biang keroknya. Sementara banyak suporter terlalu memaksakan diri ingin masuk ke stadion tanpa tiket sah. Terakhir oknum petugas ikut "bermain". Ketika Suporter dibolehkan datang ke stadion setelah sekian lama dilarang tentunya inilah yang membuat jumlah suporter yang datang ke stadion membeludak, diperkirakan mencapai 70 ribu, padahal tiket resmi hanya 15 ribu dan kapasitas maksimal stadion sekitar 30 rb

      Hapus
  3. Kemarin liat beritanya dan video berdesak2an gitu, serem juga ya sampe ada yang tewas karena habis oksigen gitu, belum lagi kalau ada suporter bola yang tawuran kayak dulu2 itu duh miris sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, tapi kali ini memang ada andil keberadaan tiket palsu. Suporter sendiri kalau jumlahnya sesuai dengan jumlah tiket asli akan tertib. Khusus untuk pendewasaan suporter idealnya perlu pelatihan khusus agar lebih tertib. Biasanya yang di atas ok, tertib, tapi yang di bawah kacau, tidak amanah. Seperti halnya panitia penyelenggara juga

      Hapus
  4. Sedih sekali rasanya melihat ada korban yabg kehilangan jiwanya. Setuju sekali hal ini harus diusut dengan tuntas dan menjadi catatan agar kedepannya hal serupa bisa dihindarkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Karena selalu saja berulang, seperti tidak ada pelajaran yang diambil. Apalagi ini sudah lama dilarang datang akibat pandemi lalu diizinkan

      Hapus
  5. Baru tahu kalau flare itu ada aturannya juga. Makasih pak blognya sangat informatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Flare itu membahayakan keselamatan pemain, kaitannya dengan penglihatan dan pernapasan, apalagi harus menuntut berlari terus-menerus 90 menit. Aturan organisasi sepak bola sudah mengaturnya

      Hapus
  6. Susah deh klo udah ada oknum petugas yg bermain. Supporter sebrutal apapun klo petugasnya tegas gak akan ada kejadian begitu. Setuju bgt oknum itu hrs ditindak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Ulah oknum tapi akibatnya menzalimi banyak orang. Sepak bola adalah hiburan rakyat bukan tragedi rakyat

      Hapus
  7. MasyaAllah mba ternyata sampai serumit ini ya... Untuk orang yg ga paham soal nonton olga secara offline kok rasanya aku bergidik membaca artikel ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sistemnya sudah bagus, cuma di lapangan ada oknum yang bermain, ditambah suporter masih banyak yang beli tiket palsu. Tapi, akibatnya fatal

      Hapus
  8. Saya pernah nonton Persib sekali ke GBLA karena diajak suami. tapi saya kapok karena suasananya rusuh kayak orang mau tawuran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bobotoh sejati rupanya. Memang inilah keprihatinan mau nonton langsung di stadion harapan terhibur bukan malah nonton kerusuhan, bisa bikin kapok juga. Fasilitas yang aman dan nyaman, termasuk suportor yang tertib, jaminan tidak ada tiket palsu dan oknum yang bermain. Sementara suporter tak bertiket harus menahan diri

      Hapus
  9. Innalillahi wa inna ilahi rajiuun. Turut berbela sungkawa atas jatuhnya korban pada laga ini. Padahal setahu saya Persib dan Persebaya ini "temenan", ternya tensi permainannya bisa panas juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, teman sejati, tapi tetap saja ada oknum (baik dari suporter maupun petugas tiket) yang entah sadar atau tidak bisa merusak persahabatan. Biasanya berimbas ke tensi pertandingan

      Hapus
  10. Setelah sekian lama supporter gak boleh datang ke stadion, bisa ditebak setelah diperbolehkan supporter datng berbondong-bondong untuk nonton klub bola kesayangannya. Kalau gak dibarengi antisipasi dari pihak berwanang dan juga kesadaran masyarakat sendiri agak sulit utk mengendalikan.
    Sedih bgt kalau ada berita sampai ada korban jiwa .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak faktor memang, keterbatasan pihak keamanan, ada oknum petugas yang bermain, suporter tak bertiket memaksakan diri datang, dan puncaknya menurut saya keberadaan tiket palsu

      Hapus
  11. saya paling ngeri kalau udah diajak nonton bola gitu kak Vicky, seram banyak yang bar-bar penontonnya, mau piala Indonesia maupun dunia, saya belum pernah cobain, pernah diajak juga sama teman, mikir dua kali. Meskipun tidak semua terjadi ribut sih. mudah-mudahan tidka ada kejadian lagi seperti ini ya kedepannya. Suka ulasannya jadi paham tentang hukum-hukum seperti ini Kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul tidak semuanya seperti itu. Tapi khusus laga besar melibatkan 2 tim besar (apalagi rival), potensi kerusuhannnya lebih tinggi. Bukan hanya yang di dalam stadion, tapi juga di luar stadion, seperti di jalan raya, mengganggu pengguna jalan lain. Harapan yang sama, karena sejatinya sepak bola adalah hiburan rakyat bukan biang kerusuhan. Terima kasih, semoga bermanfaat

      Hapus
  12. Banyak yang harus di evaluasi ya pak, setiap pertandingan bola ada aja korban sedihh banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Sifatnya berulang kalau ada laga besar melibatkan 2 tim besar (apalagi rival). Evaluasi mulai dari panpel, ketertiban suporter, petugas di stadion, sampai petugas keamanan

      Hapus
  13. Mengantisipasi tiket-tiket palsu bisa lewat pemesanan tiket online nggak, sih?

    Tapi terkadang ini bukan soal mekanismenya tapi lebih ke karakternya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kurang tau soal pembelian tiket palsu atau ilegal ini apakah online atau offline, yang jelas di luar tempat resmi dan mungkin saja melibatkan oknum petugas. Ironisnya, permintaan tiket palsu begitu tinggi, suporter pun harusnya memahami bahwa itu malah membuat peredaran tiket palsu semakin banyak dan merugikan banyak pihak

      Hapus
  14. Muito triste acontecer isso nos jogos, aqui no Brasil sempre tem violência nos campeonatos locais. Pouca mentalidade dos torcedores!

    Que tenhamos paz em todos os lugares.

    Saudações amigo Vicky!

    BalasHapus
    Balasan
    1. O futebol é o entretenimento das pessoas. No entanto, há partidos que destroem a atmosfera para ganho pessoal, especialmente ao ponto de causar baixas. Acontece que no seu país, que tem futebol avançado, ainda há tumultos

      Hapus
  15. Non capisco la tua lingua ma grazie do essere passato da me. Ciao

    BalasHapus
  16. Ngeri bacanya, padahal sudah ditayangkan secara live di TV tapi masih banyak suporter sepakbola yang datang langsung ke stadion, mana banyak yang pakai tiket ilegal karena kenal orang dalam, akhirnya stadion kelebihan kapasitas dan terjadi meninggal nya 2 suporter karena kehabisan oksigen lalu terjatuh dan terinjak-injak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah fanatisme suporter di Indonesia, apalagi sudah lama tidak ke stadion akibat pandemi

      Hapus
  17. turut berduka buat suporter yang meninggal, mudah mudahan segala amal baik diterima di sisiNya...
    ngomongin stadion, di deket tempat tinggal saya lagi ada pemugaran stadion lama pak, sempat tetbengkelai agak lama karena yang punya andil pemkab kalau ga salah..tapi baru baru ini udah bagus lagi dan sedang dibangun. Dulunya ditutup karena berulangkali terjadi tawuran gitu..moga moga setelah dibangun kembali para penonton tertib sehingga ga ada kejadian yang ga diinginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Sekarang sepak bola Indonesia berbenah, termasuk stadionnya, mengingat mulai dipercaya sebagai tuan rumah di berbagai event internasional. Otomatis, yang di daerah pun menjadi semangat untuk merenovasi stadion. Tapi ya itu, ketertiban suporter di kita masih harus ditingkatkan. Sedih, ketika kerusuhan terjadi, stadion menjadi rusak

      Hapus
  18. Betul kalau sudah oknum panitia bermasalah dan memanfaatkan momen untuk kepentingan pribadi dan merugikan oranglain, sampai menimbulkan korban jiwa, maka sepak bola sudah tidak menghibur lagi dan jauh dari nilai-nilai sportivitas. Memang lebih baik dihentikan saja sementara dan dievaluasi secara menyeluruh. Daripada nanti kena sangsi FIFA.

    Dan pertandingannya juga sebaiknya dievaluasi juga, kalau sering terjadi pelanggaran agak kurang asik nontonnya, wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju. Kualitas, pertandingan juga dievaluasi hehe... Ada kekhawatiran kasus akan menguap seperti yang sudah-sudah, tidak ada tersangka yang dipidana misalnya. Terkadang kondisi di luar kemampuan manusia seperti bencana alam dan kerumunan suporter yang tidak terkendali menjadi dalih dibebaskannya dari pidana

      Hapus
  19. Saya memang bukan penggemar bola mas, tapi kalo baca berita ttg insiden2 yg terjadi tiap pertandingan Trutama sepak bola, kok ya miris. Supporternya terlalu fanatik, blm lagi oknum yg main kotor di lapangan 😣.kadang mikirnya, kalo memang ga bisa diatur, lebih setuju main tanpa supporter ajalah. 😑.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, fanatisme berlebihan, sudah tau tiket dibatasi masih saja ngeyel tak bertiket datang juga ke stadion, akhirnya ada saja oknum petugas yang memanfaatkan momen dengan menjual tiket palsu. Setuju juga, kalau sekiranya lebih tertib tanpa kehadiran suporter lebih baik tanpa dihadiri suporter. Tapi di sisi lain pemasukan tiket suporter sangat besar keuntungannya buat klub dan panpel hehe..

      Hapus
  20. Gracias por tu huella 😊
    Buen artículo

    BalasHapus
  21. Relendo esse grande artigo, obrigado meu amigo!
    Obrigado pela visita a minha página
    Vamos nos apoiar?

    Tenha uma boa semana
    Saudações do Brasil

    BalasHapus
  22. Grande artigo, gostei de ler!
    Te desejo continuação de boa semana.
    Vamos apoiar um ao outro, será bem melhor!

    Saudações amigo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Obrigado por se apoiarem, espero que o blog continue crescendo

      Hapus
  23. So great post

    Kisses
    www.pimentadeacucar.com

    BalasHapus
  24. Muito bom voltar a ler seus artigos.
    Ler algo que ganha a nossa atenção.
    Obrigado pela partilha!

    Desejo-lhe um bom fim de semana.

    Saudações

    BalasHapus
  25. mau aku rekomendasiin ke kakak aku ah :D semoga cocok yaa

    BalasHapus

1. Silakan berkomentar secara bijak
2. Terbuka terhadap masukan untuk perbaikan blog ini
3. Niatkan blogwalking dan saling follow blog sebagai sarana silaturahim dan berbagi ilmu/kebaikan yang paling simpel. Semoga berkah, Aamiin :)😇
4. Ingat, silaturahim memperpanjang umur...blog ;)😜

Manajemen Puasa Ramadan yang Menyenangkan

Seringkali kita mendengar istilah manajemen yang merupakan salah satu jurusan perkuliahan di fakultas ekonomi, tapi kurang paham apa defini...